Choirul meninggal dunia pada Minggu (15/10) sore, setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawa kiper 38 tahun itu tak tertolong.
Sementara Torres mengalami kejadian serupa namun masih bisa tertolong. Kepala Torres sempat terjatuh ke tanah usai duel udara dengan pemain Deportivo La Coruna di Stadion Riazor pada Maret 2017.
Nyawa kiper Persela Lamongan Choirul Huda tak tertolong usai bertabrakan dengan rekan setimnya Roman Rodrigues. (ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra)
|
Menpora menilai, pertolongan pertama yang didapat Torres lebih baik dibandingkan Choirul. Untuk itu, Imam meminta agar edukasi medis kepada para pelaku sepak bola lebih ditingkatkan.
"Saya sudah minta [peningkatan edukasi medis sepak bola]. Saya sudah minta harus ada edukasi, dukungan media kepada siapapun, baik itu kepada pemain, pelatih, dan wasit. Harus ada penanganan pertama yang barus dipahami oleh semuanya," kata Imam di Wisma Kemenpora, Senin (16/10).
"Bukankah Torres dulu itu ditolong temannya sendiri untuk penanganan pertama? Saya kira ini menjadi pelajaran penting bagi PSSI. Dan, mereka menyanggupi untuk melaksanakan edukasi secepat mungkin," katanya menambahkan.
Fernando Torres sempat pingsan dan tergeletak di lapangan, namun segera mendapat pertolongan pertama dari rekan setimnya. (REUTERS/Miguel Vidal)
|
"Saya juga sedang mengevaluasi BOPI karena tidak cukup hanya memverifikasi, tapi juga mengawal, sehingga semuanya bisa sesuai dengan asas profesionalitas," ucapnya menambahkan. (jun)
Baca Kelanjutannya Menpora Bandingkan Insiden Choirul Huda dan Fernando Torres : http://ift.tt/2wZyesSBagikan Berita Ini
0 Response to "Menpora Bandingkan Insiden Choirul Huda dan Fernando Torres"
Post a Comment