Rupa-rupa rintangan macam kondisi geografis, politik, dan ekonomi suatu negara, belum tentu menyurutkan prestasi tim nasional mereka di kancah dunia. Setidaknya itu yang ditunjukkan Timnas Islandia kepada dunia.
Islandia adalah negara yang kecil dengan populasi sekitar 334 ribu jiwa saja. Tapi tidak banyak orang yang tahu kunci keberhasilan sepak bola mereka.
Dilansir dari The Guardian, selama 16 tahun Islandia telah berinvestasi dalam sistem pengembangan sepak bola. Dari usia tiga tahun, anak-anak Islandia sudah diperkenalkan dengan olahraga kulit bundar tersebut.Mereka berlatih di lapangan dalam ruangan atau samping sekolah. Selalu dekat dengan sepak bola hingga 15 tahun kemudian, sistem pendidikan sepak bola mereka yang efektif menghasilkan sejumlah pemain yang bagus.
Islandia sendiri bersiap menjajal Timnas Indonesia, tim dari negara yang memiliki penduduk lebih dari 200 juta jiwa, di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu (14/1).
Berikut beberapa faktor yang menjadikan Islandia saat ini sebagai salah satu tim papan atas di Eropa.
Inovasi Infrastruktur Sepak Bola
Hingga abad ke-21, hanya segelintir pesepakbola Islandia yang berkelana ke luar negeri untuk bermain di kompetisi Eropa. Sebelum Eidur Gudjohnsen yang pernah bermain di klub-klub besar Eropa seperti Barcelona dan Chelsea, ada Asgeir "Sigi" Sigurvinsson yang meramaikan kompetisi sepak bola Jerman pada 1981-1990.
Asosiasi Sepak bola Islandia (KSI) sebagian besar berisi mantan pemain sepak bola Islandia, termasuk Sigurvinsson. Mereka yang berkecimpung di dunia sepak bola Islandia, menyadari betul tantangan dalam mengembangkan olahraga tersebut.
Masyarkat Islandia mesti terbiasa hidup di cuaca dingin bersuhu tiga derajat Celcius, atau tak jarang lebih rendah dari itu. Karena cuaca yang ekstrem, aktivitas hidup mereka kebanyakan dilakukan di dalam ruangan.
|
"Hasilnya lebih cepat dari yang kami harapkan. Setelah membangun rumah [sepak bola] pertama, semua orang melihat ada kemungkinan yang baik atas dibangunnya fasilitas tersebut," kata Presiden KSI, Geir Thorsteinsson, pada 2016.
Rumah sepak bola itu berisikan lapangan sepak bola, dilengkapi fasilitas pendukung seperti ruang ganti, pelatihan medis, dan bangku penonton. Setelah sukses membangun Keflavik, rumah sepak bola di Islandia secara besar-besaran dibangun.
Pembangunan rumah tersebut pun menggerakkan ekonomi lokal. Hingga Januari 2016, Islandia memiliki 11 rumah sepak bola dan sampai sekarang jumlah tersebut terus bertambah.
Rasio Ideal Jumlah Pelatih dan Pemain
Di saat yang sama, KSI meningkatkan tingkat kualitas pelatih lokal. Pada 1990-an, pendidikan sepak bola di Islandia kebanyakan dilakukan orang tua dengan pengetahuan yang terbatas tentang olahraga permainan tersebut. Akan tetapi ketika Sirguvinsson kembali dari luar negeri, masyarakat Islandia semakin mengerti bahwa untuk dapat berkarier di sepak bola tertinggi butuh pelatih usia muda yang berpengalaman.
|
Negara Terkecil di Piala Dunia
Setelah perjalanan panjang pengembangan sepak bola, tim berjulukan Strakarnir Okkar itu akhirnya mencatat sejarah dengan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. Kepastian itu didapat setelah Islandia menang atas Kosovo dengan skor 2-0 di Laugardalsvoellur pada 9 Oktober 2017.
Di akhir penyisihan grup, Islandia mengumpulkan 22 poin dalam kualifikasi UEFA Grup I, unggul dua angka atas Kroasia yang ada di posisi kedua. Dari sepuluh kali pertandingan kualifikasi Grup I, timnas Islandia menang tujuh kali, seri sekali dan dua kali kalah.
|
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Islandia, Negara 334 Ribu Jiwa yang Mampu ke Piala Dunia"
Post a Comment