Kelemahan Timnas Indonesia Diungkap Bima Sakti

Jakarta, CNN Indonesia -- Asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, mengungkap penyebab kekalahan yang dialami Timnas Indonesia saat menjamu Islandia dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Minggu (14/1).

Timnas Indonesia kalah 1-4 dari Islandia pada laga peresmian SUGBK. Sempat unggul lewat Ilham Udin Armaiyn, gawang Timnas Indonesia kemudian dibobol Islandia empat kali melalui hattrick Albert Gudmundsson dan gol Arnor Smarason.

Bima mengatakan tim pelatih Timnas Indonesia yang dipimpin Luis Milla sudah mengevaluasi penyebab kekalahan telak dari Islandia. Tim pelatih Timnas Indonesia menganggap Hansamu Yama dan kawan-kawan masih lemah dalam hal transisi permainan. Kelemahan itu sedang diperbaiki Milla dalam pemusatan latihan

“Ya, itu salah satu hasil evaluasi kemarin waktu lawan Islandia. Jadi kami setelah rebut bola, harus cepat transisi dan umpan ke depan atau samping. Kalau tidak bisa, baru main. Jangan hilang bola lagi. Begitu dapat bola, cepat serangan balik,” ujar Bima usai latihan Timnas Indonesia di Lapangan B Senayan, Rabu (17/1).

Timnas Indonesia menjalani pemusatan latihan hingga 21 Januari 2018. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Timnas Indonesia masih akan menjalani pemusatan latihan di Jakarta hingga 21 Januari mendatang. Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, mengklaim Timnas Indonesia di bawah asuhan Milla mengalami perkembangan.

“Kalau kita lihat perkembangan Timnas Indonesia semenjak SEA Games 2017 kemudian lawan Islandia, pemain sudah mulai mengerti taktik yang diinginkan Luis Milla,” ucap Danurwindo.

Pemusatan latihan Timnas Indonesia tidak diikuti tujuh pemain senior. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

“Karena biar bagaimanapun juga, Milla adalah pelatih yang datang dari negara sepak bola maju. Kalau saya lihat, pemain mulai mengerti cara menyerang dan bertahan. Meskipun belum semua dikuasai,” sambung mantan pelatih Timnas Indonesia itu.

Terkait kekalahan telak dari timnas Islandia, Danurwindo menganggap masalah persiapan yang minim menjadi alasannya. Meski begitu, Danurwindo tetap senang dengan permainan yang ditunjukkan Timnas Indonesia saat dikalahkan Islandia.

“Memang idealnya tiga atau empat hari dengan pengertian di klubnya juga sudah siap. Saya melihat secara amunisi stamina selama pertandingan 2x45 menit itu mereka belum melakukan,” ujar Danurwindo.

“Namun kalau lihat positifnya, mereka sudah bisa melakukan stategi dan taktik yang diterapkan pelatih. Ketika kalah bola mereka cepat menekan dan saat rebut bola mereka cepat serangan balik, tapi ini semua memerlukan kondisi fisik yang prima,” ucap Danurwindo. (har/bac)

Let's block ads! (Why?)