Nabil Izhwan dan Nur Aiman mengenakan kostum oranye yang secara kasat mata sudah terlihat panas untuk dikenakan. Mereka juga masih menggunakan helm, kacamata, dan terkadang penutup mulut. Kostum yang terlihat sangat gerah itu mereka gunakan sejak latihan bebas hingga hari perlombaan.
“Panas ini kostumnya,” ucap Nabil kepada CNNIndonesia.com sambil menunggu jadwal perlombaan berikutnya dimulai.
Kisah Nabil Izhwan dan Nur Aiman, pengibar bendera di MotoGP Malaysia. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
|
“Untuk jadi pengibar bendera, tentu harus paham benar aturan MotoGP. Satu bendera kuning artinya apa, dua bendera kuning artinya apa, dan lainnya. Di pos saya ini, bila satu bendera kuning dikibarkan artinya ada bahaya di sisi trek sedangkan bila dua bendera kuning ada bahaya di dalam lintasan,” kata Nur.
Selain pengetahuan yang baik tentang simbol-simbol yang harus dikeluarkan karena menyangkut keselamatan pebalap, ada banyak cerita-cerita menarik yang disampaikan oleh Nabil dan Nur.
Nabil Izhwan harus ekstra waspada mengamati balapan di trek Sirkuit Sepang. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
|
Nur lalu menceritakan risiko dan kekhawatiran yang sering ia rasakan saat bertugas di ajang balapan.
“Motornya kencang sekali jadi kami juga khawatir dengan risiko tertabrak. Pernah saat ajang lain di lintasan ini (balap mobil), rekan saya hampir mengalami kecelakaan.”“Mobil yang keluar jalur hampir menabrak dia dan ia hanya tinggal berjarak sedikit saja dari tempatnya berdiri,” tutur Nur.
Terlepas dari tantangan dan risiko yang dihadapi, Nabil dan Nur mengaku menikmati pekerjaan yang mereka lakukan.
“Kami bisa lihat pebalap dari jarak sedekat ini, meski tak bisa minta tanda tangan atau foto bersama karena kami harus terus ada di lintasan.”
Pada balapan tersebut, Andrea Dovizoso keluar sebagai pemenang, sekaligus menunda pesta juara Marc Marquez. Pebalap Repsol Honda itu sendiri finis di posisi keempat. (bac)
Baca Kelanjutannya Kisah Petugas Bendera MotoGP Malaysia: Tegang dan Kepanasan : http://ift.tt/2gMMM8HBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Petugas Bendera MotoGP Malaysia: Tegang dan Kepanasan"
Post a Comment