Namun, Gede menilai belum saatnya pertemuan kedua suporter direalisasikan sebelum rekonsiliasi mulai dilakukan. Ini dilakukan untuk meminimalisir risiko bentrokan antarsuporter yang kerap terjadi.
"Saat ini yang dibutuhkan adalah rekonsiliasi terlebih dahulu dengan teman-teman di Bandung. Kami akan buka dialog mulai dari pusat ke daerah," kata Gede kepada CNNIndonesia, Selasa (11/7).
"Setelah ada dialog baru akan dibicarakan bagaimana Bobotoh bisa ke Jakarta dan Jakmania ke Bandung."
Menurut Gede, The Jakmania tak perlu ke Bandung demi menghindari risiko yang tidak diinginkan. Pasalnya, kedua suporter kerap terlibat bentrok yang tak jarang memakan korban nyawa.
"Saya mau buka dialog dulu untuk keterbukaan sepak bola di Bandung dan di Jakarta agar teman-teman Bandung bisa nikmat dan nyaman kalau nonton di Jakarta. Begitu juga sebaliknya," ucap Gede.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melempar wacana untuk memberikan izin kepada Jakmania untuk menyaksikan tim kesayangannya tampil di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 22 Juli mendatang.
Sementara itu, CEO operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) Risha Adi Wijaya memilih untuk menunggu kabar dari panitia pelaksana (panpel) laga Persib melawan Persija nanti.
"Pada prinsipnya, sepak bola itu adalah hiburan masyarakat yang bisa ditonton oleh siapa saja. Namun, ada hal-hal tertentu dengan melihat histori dan biografi yang menjadi pertimbangan di dalam menentukan atau memutuskan soal penonton," kata Risha.
Panpel, lanjut Risha, adalah penanggung jawab pertandingan soal perizinan dengan kemanan setempat. Apapun hasilnya, LIB maupun Panpel harus menghormati keputusan itu.
"Karena pastinya ada unsur-unsur yang jadi parameter untuk jadi pertimbangan. Sebagai operator, kami menjalankan putusan itu," ujarnya. (jun)
Baca Kelanjutannya Gede Widiade: Belum Saatnya The Jakmania Hadir di Bandung : http://ift.tt/2sLFmGYBagikan Berita Ini
0 Response to "Gede Widiade: Belum Saatnya The Jakmania Hadir di Bandung"
Post a Comment