Emery bukan golongan pemain top dunia ketika masih aktif bermain. Ia lebih banyak memperkuat tim semenjana macam Real Sociedad dan Leganes.
Karier kepelatihan Emery berbanding terbalik dengan prestasi sebagai pesepakbola. Sebelumnya ia dipercaya menangani klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) selama dua musim.Di klub ibu kota Prancis itu Emery menggantikan posisi Laurent Blanc. Pada 28 Juni 2016, Emery menandatangani kontrak selama dua tahun dengan PSG.
Seperti dilaporkan Marca, Emery bahkan rela membayar £1,6 juta atau sekitar Rp30 miliar kepada Sevilla sebagai kompensasi sisa kontrak.
![]() |
Alih-alih membawa PSG melejit di Eropa, prestasi Emery justru diragukan sejak musim pertama. Sebab, ia gagal meneruskan dominasi PSG sebagai juara Ligue 1 selama empat musim terakhir dan harus merelakan trofi tertinggi pada AS Monaco musim 2016/2017.
Emery mengawali karier kepelatihannya di Lorca Deportiva (2005-2006) dan dilanjutkan ke Almeria (2006-2008), Valencia (2008-2012), dan Spartak Moskow (2012).
![]() |
Rapor apiknya bersama Sevilla, yakni tiga gelar trofi Liga Europa, melambungkan namanya dalam jajaran pelatih top dunia. Namun, ia punya rekor buruk ketika merantau ke luar Spanyol.
Emery dianggap gagal bersama Spartak Moskow dan PSG. Namun, mantan pemain Real Sociedad itu malah berhasil menyingkirkan dua kandidat lainnya yang juga berasal dari Spanyol: Mikel Arteta dan Luis Enrique dan terpilih sebagai manajer Arsenal.Selain punya sederet prestasi cukup gemilang ketika melatih Sevilla, filosofi sepak bola menyerang ala Spanyol yang dimiliki Emery dianggap sejalan dengan warisan permainan Wenger di Emirates.
Torehan Gelar Unai Emery Sebagai Pelatih:
1. Sevilla
- Liga Europa: 2013-2014, 2014-2015, 2015-2016.
2. Paris Saint-Germain
- Ligue 1: 2017-2018.
- Coupe de France: 2016-2017, 2017-2018.
- Coupe de la Ligue: 2016-2017, 2017-2018.
- Trophee des Champions: 2016, 2017. (sry)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Unai Emery, Manajer Baru Arsenal yang Gagal di Rantau"
Post a Comment