Wenger datang ke Liga Inggris saat Manchester United tengah merintis kejayaan bersama generasi terbaiknya. Eric Cantona didukung anak-anak muda berbakat macam Ryan Giggs, Paul Scholes, David Beckham, dan Gary Neville membuat Manchester United tak tertandingi di Liga Inggris.
Wenger lalu memoles Arsenal jadi tim musuh utama Manchester United. Di musim keduanya, 1997/1998, Wenger sukses membawa Arsenal menaklukkan Manchester United dalam perburuan gelar juara.Tony Adams, Dennis Bergkamp, Ian Wright, dan kawan-kawan berhasil mengungguli Manchester United yang baru saja ditinggalkan oleh Cantona.
Arsenal berhasil menyudahi musim dengan nilai 78 poin, unggul satu angka dari Manchester United. Gelar makin terasa lengkap karena Arsenal menang dalam laga kandang-tandang lawan Manchester United di musim itu plus trofi Piala FA di akhir musim.
![]() |
Wenger lalu sedikit menahan laju Manchester United dengan mengantar Arsenal juara Liga Inggris 2001/2002. Pada musim tersebut, Arsenal mampu memenangkan perburuan gelar juara lawan Manchester United dan juga Liverpool.
![]() |
Sejak Wenger memegang Arsenal satu musim penuh pada 1997/1998, Wenger benar-benar mampu menyaingi Alex Ferguson. Wenger meraih tiga titel juara berbanding empat milik Ferguson dalam tujuh musim sejak 1997.
![]() |
Namun ternyata rivalitas Ferguson dan Wenger kemudian pudar seiring menurunnya performa Wenger dan Arsenal.
Menuruni Puncak Kejayaan
Invincibles Arsenal ternyata adalah puncak gunung yang telah didaki oleh Wenger. Seperti kata pepatah, hanya ada satu jalan yang tersisa di puncak, yaitu turun ke bawah.
Arsenal dan Wenger kemudian menjalani musim-musim berikutnya dengan penurunan. Munculnya sosok-sosok baru seperti Jose Mourinho membuat Wenger tersingkir dari rival utama Ferguson.
Mourinho lawan Ferguson kemudian jadi tajuk utama pertengahan dekade 2000-an. Nama Wenger lantas mulai tersisihkan. Wenger kemudian hanya jadi pelengkap manajer elite Liga Inggris pengisi zona empat besar tanpa bisa membawa Arsenal juara.
![]() |
Kenangan Wenger dengan Old Trafford kemudian hanya berhubungan dengan hal-hal buruk, termasuk yang terpahit adalah saat The Gunners luluh lantak dengan skor 2-8 dari Manchester United pada 28 Agustus 2011.
Wenger masih punya lima musim di Liga Primer Inggris selepas kepergian Ferguson. Tetapi durasi tersebut tetap tak cukup bagi Wenger untuk sekadar memenangkan satu gelar liga.
Terima Kasih untuk Nostalgia
Wenger memang sukses memenangkan tiga gelar Piala FA selepas era Ferguson (total tujuh gelar Piala FA selama di Arsenal), namun hal itu tetap membuat kegagalan Wenger di Liga Inggris tak termaafkan.
Status peringkat keempat yang kerap jadi bahan ledekan untuk Wenger dan Arsenal bahkan kian sulit didapat. Dalam dua musim terakhir, Arsenal sudah tak mampu mencapai zona yang biasanya jadi batas minimal prestasi mereka.
Terlepas dari apapun hasil yang ada di Old Trafford pekan ini, Wenger yang hadir di hari Minggu nanti adalah sosok Wenger yang bakal terakhir kali memimpin Arsenal datang sebagai tim tamu di markas Setan Merah.
Warna khas rivalitas Manchester United dengan Arsenal yang turut mengangkat kejayaan awal Liga Primer Inggris bakal benar-benar hilang seiring kepergian Wenger. Wenger adalah cerita untuk Arsenal, namun ia juga nostalgia untuk Manchester United.
Bila penggemar Manchester United memiliki rasa hormat dalam hati mereka kepada tim lawan, Wenger adalah salah satu sosok yang patut mendapatkan penghormatan itu. Seluruh suporter Manchester United layak untuk berdiri bertepuk tangan di akhir pertandingan untuk memberikan salam perpisahan pada Wenger.Sebuah salam perpisahan pada sosok manajer yang telah menghadirkan berbagai kenangan untuk Manchester United, baik kenangan manis maupun pahit dalam puluhan pertandingan yang telah dilakukan.(nva)
Baca Kelanjutannya Menanti Salam Hormat untuk Wenger di Man United vs Arsenal : https://ift.tt/2jd3YoSBagikan Berita Ini
0 Response to "Menanti Salam Hormat untuk Wenger di Man United vs Arsenal"
Post a Comment