Mugiyono yang datang ke MotoGP Qatar sebagai perwakilan KYT. Di sana Mugi bertanggung jawab melakukan pengaturan terhadap helm para pebalap sesuai keinginan mereka.
Selama mengurus helm para pebalap, Mugi merasa para pebalap kelas primer Grand Prix itu memiliki sikap yang ramah.
Nathania Mugiyono tengah merancang desain helm untuk MotoGP. Ia merupakan teknisi helm Andrea Dovizioso. (Dok. Istimewa)
|
Mugi mengaku salut dengan sikap para pebalap yang sudi menghampiri tempatnya berada untuk membicarakan masalah pengaturan helm yang mereka inginkan selama balapan.
"Di beberapa kejuaraan lain tempat saya bertugas, saya yang kadang harus berkeliling ke tiap tim. Namun di MotoGP, para pebalap yang menghampiri saya untuk membicarakan pengaturan helm. Hal itu yang membuat saya salut," kata pria berusia 34 tahun ini.
Nathania Mugiyono saat berfoto bersama juara MotoGP Qatar 2018, Andrea Dovizioso. Ia bangga bisa menjadi teknisi helm pebalap Repsol Honda. (Dok. Istimewa)
|
"Dovizioso memilih dark smoke karena penerangan di sirkuit sudah cukup terang. Bila ia memilih light smoke, maka fokus balapannya akan terganggu oleh cahaya yang ada di sirkuit."
"Sedangkan untuk jenis kaca bening, kaca itu hanya digunakan saat lomba berlangsung dalam kondisi hujan," tutur Mugi.Selain Dovizioso, Mugi juga menangani pengaturan helm sejumlah pebalap lainnya seperti Pol Espargaro, Xavier Simeon, dan juga para pebalap dari Moto2 dan Moto3.
Sebelum di MotoGP Qatar, Mugi juga sudah sempat berpartisipasi di MotoGP Malaysia pada 2016 dan 2017. (har)
Baca Kelanjutannya Teknisi Helm Indonesia Terkesan Keramahan Pebalap MotoGP : http://ift.tt/2HTl9pUBagikan Berita Ini
0 Response to "Teknisi Helm Indonesia Terkesan Keramahan Pebalap MotoGP"
Post a Comment