Belakangan, klub-klub Liga 1 marak melakukan naturalisasi kepada pemain yang sudah lama berkarier di Indonesia. Kebijakan ini dianggap banyak pihak sebatas untuk mengakali kuota empat pemain asing yang diterapkan operator.
"Kalau pemain asing yang sudah uzur (tua), jangan dinaturalisasi lagi atau digunakan," kata Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (22/3).Sriwijaya FC jadi salah satu klub yang paling banyak menampung pemain naturalisasi. Esteban Vizcarra dan Beto Goncalves baru dinaturalisai pada awal 2018, sementara Bio Paulin sudah menjadi WNI sejak 2015.
Esteban Vizcarra (kiri) kini resmi jadi WNI dan bermain untuk Sriwijaya FC. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
|
Selain itu, Menpora juga yakin kompetisi Liga 1 2018 tetap bergengsi meski tanpa regulasi marquee player.
"Liga 1 tetap gereget, tidak apa-apa semakin mengurangi pemain asing apalagi marque player. Itu berpeluang besar bagi pemain lokal, untuk mengisi pos-pos strategis," kata Imam.
Victor Igbonefo merupakan pemain naturalisasi yang kini berseragam Persib Bandung. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
|
COO PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy menjelaskan, proses naturalisasi merupakan wewenang negara. Jadi, operator kompetisi tak bisa membatasi.
"Naturalisasi itu ikut ke proses negara. Kami tidak ada aturan yang spesifik sepanjang bisa membuktikan dokumen yang valid," ujarnya.Liga 1 akan dimulai pada Jumat (23/3). Pertandingan Bhayangkara FC lawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno bakal menjadi laga pembuka kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia tersebut. (jun/bac)
Baca Kelanjutannya Menpora Imbau Klub Liga 1 Jangan Naturalisasi Pemain 'Uzur' : http://ift.tt/2HTCfnxBagikan Berita Ini
0 Response to "Menpora Imbau Klub Liga 1 Jangan Naturalisasi Pemain 'Uzur'"
Post a Comment