Sepak Bola Bukan Hal Utama dalam Hidup Messi

Jakarta, CNN Indonesia -- Lionel Messi merupakan salah satu pemain hebat dunia yang menjadi inspirasi pesepakbola lainnya. Namun, penyerang Barcelona itu mengatakan sepak bola bukan hal utama dalam kehidupannya.

La Pulga menyadari ada hal yang jauh lebih penting dalam kehidupan. Kebersamaannya dengan keluarga yang justru menjadi sumber kebahagiaan dalam hidup Messi.

"Hal terbaik bagi saya untuk melupakan segalanya adalah ketika bersama anak-anak, istri, keluarga saya. Sedangkan sisanya adalah nomor dua," terang Messi kepada televisi Amerika La Cornisa dikutip dari Soccerway.

Perubahan persepsi Messi yang kini lebih mementingkan kehidupak keluarga setelah ia dikaruniai anak pertama pada 2012. Sejak saat itu pula, ia tak lagi peduli pada kritik terhadap dirinya di sepak bola.

[Gambas:Instagram]

"Kelahiran anak pertama saya membuat saya tidak hanya dekat di sepak bola. Saya memang tidak suka kalah atau imbang, tapi kini saya menyikapinya secara berbeda," tutur pemain bernomor punggung 10 itu.

"Itu bukan sekadar hasil, kadang Anda tak selalu menang, selalu ada kejutan. Anda tidak selamanya menang dan ketika semua itu berakhir, hal tersebut [sepak bola] hanya menjadi hal lain."

Kegemilangan kariernya di sepak bola saat ini pun ia didedikasikan sepenuhnya untuk keluarga sebagai hal utama dalam hidupnya. Messi mengatakan selalu mencari kebahagiaan hidup bersama keluarga.

Lionel Messi tak mau lagi terlalu mempedulikan kritikan terhadapnya. (REUTERS/Albert Gea)

"Saya bicara soal apapun yang terjadi dengan keluarga saya, dengan kakak-kakak saya. Mereka selalu ada dan saya cerita apapun [kepada mereka]."

"Kritikan memang pernah memengaruhi saya dan kritikan merupakan hal buruk saat itu, tapi semuanya berakhir. Saya juga tahu kadang-kadang mereka mengatakan sesuatu di luar konteks yang tak ada kaitannya dengan olahraga. Mereka terlibat dalam kehidupan pribadi mereka," ujar Messi.

Sebelumnya, Messi juga mengungkapkan penyebab ia kerap muntah-muntah di lapangan. Ia membeberkan faktor utamanya adalah karena diet dan pola makan yang salah pada usia 22 hingga 23 tahun. Setelah ia menjalani pola makan yang lebih teratur dan tidak mengonsumsi sembarang makanan, penyerang Timnas Argentina itu mampu mengatasi masalah muntah saat ia bermain di lapangan.

(ptr)

Let's block ads! (Why?)