Search

Mungkinkah Messi Demam Panggung Bersama Argentina?

Jakarta, CNN Indonesia -- Lionel Messi identik dengan kostum garis-garis dua warna. Namun warna kombinasi biru-merah milik Barcelona membuat Messi jauh lebih bersinar dibandingkan ketika dirinya mengenakan kombinasi biru langit-putih milik Timnas Argentina.

Messi sudah sejak lama disebut layak masuk jajaran pemain terbaik sepanjang sejarah sepak bola. Bahkan menilik kemampuan individunya, banyak pula yang tak ragu menahbiskan dirinya sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah, melebihi Pele dan Diego Maradona.

Jika acuannya statistik di Barcelona, tak perlu ada perdebatan panjang di dalamnya. Namun tidak demikian halnya bila penampilan di Timnas Argentina ikut disertakan bersamanya.

Nama Messi sebagai yang terbaik, bahkan untuk ukuran era saat ini, dalam tanda tanya besar. Messi belum mampu mengantar Argentina juara, bahkan untuk 'level' Copa America.

Messi dan Argentina sejatinya menunjukkan performa konsisten dalam beberapa tahun terakhir, jauh lebih baik dibandingkan Brasil yang hancur lebur. Argentina selalu lolos ke babak final pada Piala Dunia 2014, serta Copa America 2015 dan 2016, tetapi semua perjalanan itu berakhir dengan podium nomor dua.

Lionel Messi hanya bisa menyaksikan perjuangan rekan setimnya pada laga lawan Italia dan Spanyol.Lionel Messi hanya bisa menyaksikan perjuangan rekan setimnya pada laga lawan Italia dan Spanyol. (Foto: AFP PHOTO / GABRIEL BOUYS)
Di balik tiap kegagalan itu, nama Messi selalu dikaitkan dengan kekalahan dan kegagalan. Statistik maha sempurna di Barcelona membuat Messi makin tersudut di tiap kegagalan membawa Argentina menjadi juara. Fakta lain bahwa Messi sudah bersinar di usia belasan membuat kegagalannya bersama Argentina makin tidak bisa diterima.

Messi lalu pernah putus asa dan menyatakan pensiun dari Argentina. Namun protes dan rasa cinta dari sejumlah pendukung Argentina membuatnya kembali ke seragam biru langit-putih milik Argentina.

Pendukung Argentina lalu disadarkan bahwa mereka tidak berdaya tanpa kehadiran Messi di tim mereka. 'La Pulga' punya peran besar dalam perjalanan Argentina di kualifikasi Piala Dunia 2018. Gol-gol Messi membawa kemenangan demi kemenangan Argentina, termasuk hattrick Messi ke gawang Ekuador di laga terakhir yang memastikan tiket Piala Dunia.

Lionel Messi ikut berlatih bersama rekan setim dalam persiapan tim lawan Italia dan Spanyol.Lionel Messi ikut berlatih bersama rekan setim dalam persiapan tim lawan Italia dan Spanyol. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Tekanan Kuat untuk Lionel Messi Jelang Piala Dunia

Argentina makin sadar tanpa Messi mereka bukan apa-apa usai Spanyol memberikan salah satu kekalahan telak sepanjang sejarah dengan skor 1-6.

Argentina yang tampil tanpa Messi memang sebuah masalah, namun ketidakhadiran Messi di dua laga uji coba pekan ini bersama Argentina juga jadi tanda tanya.

Messi mengaku sangat ingin bermain namun ia merasa tidak nyaman jelang laga lawan Italia. Ia pun akhirnya absen.

Beberapa hari berselang, Messi ikut berlatih lawan Spanyol. Jorge Sampaoli juga menekankan kemungkinan Messi bakal turun melawan Sergio Ramos dan kawan-kawan.

Tetapi pada akhirnya Messi tak masuk dalam susunan 11 pemain inti. Tak sampai di situ, Messi juga tak ada dalam daftar pemain cadangan. Messi duduk di tribune penonton, menyaksikan Argentina jadi korban pembantaian.

Messi disebut mengalami cedera hamstring dan telah berusaha sekuat tenaga tetap bisa ikut bermain. Sampaoli menekankan upaya maksimal Messi untuk bermain akhirnya terganjal karena sang megabintang mengalami kelelahan.

Absennya Messi di dua laga memunculkan asumsi bahwa kondisi psikologis Messi tidak sempurna saat menjalani tugas negara. Beban Messi terlalu berat sehingga ia sering kewalahan menghadapinya.

Komentar Sampaoli dalam sepekan terakhir jadi gambaran betapa sulitnya posisi Messi di Timnas Argentina.

Lionel Messi dipuja oleh suporter Argentina, namun ada pula yang mengkritiknya saat Argentina gagal.Lionel Messi dipuja oleh suporter Argentina, namun ada pula yang mengkritiknya saat Argentina gagal. (Foto: AFP PHOTO / GABRIEL BOUYS)
Sampaoli mengibaratkan Messi dalam todongan pistol di kepalanya jelang Piala Dunia. Sebuah kegagalan menjadi tak termaafkan. Bila Messi gagal, maka ia seolah bakal ditembak dan terbunuh. Alhasil, Messi tidak bisa menikmati permainannya.

"Messi punya senjata yang diarahkan kepalanya bernama Piala Dunia. Bila ia tidak memenangkannya, maka ia akan tertembak dan terbunuh. Alhasil, dia tak bisa menikmati talentanya," ucap Sampaoli.

Sampaoli mengutarakan komentar itu dengan maksud menyadarkan publik agar tak memberikan tekanan berlebihan pada Messi sehingga sang bintang bisa mengeluarkan seluruh potensinya.

Namun di sisi lain, Sampaoli justru mengagungkan Messi sekaligus memberikan beban berat untuknya. Sampaoli menyebut Argentina saat ini adalah tim yang dibangun dengan Messi sebagai pusatnya. Sampaoli lalu juga mengatakan tak ada lagi yang perlu diperbaiki dari sosok Messi.

Pujian dan tuntutan itu yang kemudian jadi tekanan berat bagi Messi, mulai saat ini hingga Piala Dunia nanti. Usianya yang menginjak 31 tahun di 2018 membuat tekanan untuk Messi bertambah karena Piala Dunia 2018 seolah jadi kesempatan terakhir saat periode emas kariernya berlangsung.

Selepas tugas dari Argentina, Messi akan kembali bermain untuk Barcelona. Ada rentetan laga berat dalam dua pekan ke depan karena Blaugrana menghadapi Sevilla dan dua duel lawan AS Roma di perempat final Liga Champions.

Bila Messi bisa kembali tampil super, tanpa cela, dan menjadi nyawa Barcelona, patutlah semua berpikir bahwa dugaan Messi demam panggung bersama Argentina benar adanya. (bac)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Mungkinkah Messi Demam Panggung Bersama Argentina? : https://ift.tt/2Gh4XlZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mungkinkah Messi Demam Panggung Bersama Argentina?"

Post a Comment

Powered by Blogger.