Setelah direkrut Persija dari Persijatim pada 2002, Ismed tak pernah lagi pindah ke klub lain. Ia jadi pemain senior kedua setelah Bambang Pamungkas, yang masih membela klub kebanggaan The Jakmania.
Namun, hubungannya dengan manajemen tak melulu harmonis. Ismed Sofyan pernah berniat meninggalkan Persija pada 2013. Kasus penunggakan gaji jadi salah satu alasan utamanya ingin hengkang.Pada 2013 Persija mengalami krisis finansial yang membuat sejumlah pemain dilema. Ketidakjelasan pelunasan gaji yang hampir menahun, praktis membuat sejumlah pemain gerah.
Selain Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan jadi pemain paling lama berkostum Persija Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
|
Terlebih lagi sahabat karibnya, Bambang Pamungkas yang dielu-elukan sebagai ikon Persija, memutuskan hijrah ke Pelita Bandung Raya (PBR). Situasi ini nyaris membuat Ismed menyerah dan ikut meninggalkan Persija.
Ismed dan dua pemain lainnya sudah berada di Bandara Soekarno Hatta menuju ke Palembang. Ia juga telah mengucapkan salam perpisahan kepada The Jakmania melalui wawancara di sebuah radio.
Andritany Ardhiyasa jadi salah satu pemain yang bersama Ismed Sofyan menuju Sriwijaya FC. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
"Ya, pada tahun 2013 selangkah lagi saya terbang ke Palembang untuk gabung dengan Sriwijaya FC. Tapi, itu semua saya urungkan karena kecintaan yang begitu besar," kata Ismed kepada CNNIndonesia.com, belum lama ini.
Materi tak membuat Ismed silau. Ia membulatkan tekad bertahan di Persija yang tengah dihantam berbagai persoalan, termasuk krisis keuangan yang akrab terjadi di era kepmimpinan Ferry Paulus."Saya bertahan di Persija bukan karena materi atau uang. Saya merasa Persija sudah seperti rumah dan keluarga yang sulit ditinggalkan."
Kekuatan Finansial Jadi Krusial
Masa kelam Persija pun berangsur pulih. Krisis finansial di tubuh manajemen mulai tergerus sejak pengusaha asal Surabaya, Gede Widiade, menjabat Direktur Utama Persija pada awal 2017.
Prestasi Persija di Liga 1 2017 terbilang lumayan. Tanpa kehadiran pemain marquee player, tim berlambang Monas itu berhasil finis di peringkat keempat. Pencapaian yang terbilang fantastis mengingat pengeluaran yang terbilang irit jika dibandingkan tim-tim lain.
Tim berjuluk Macan Kemayoran secara mengejutkan tampil impresif di Piala Presiden 2018. Ismed Sofyan dkk berhasil merengkuh gelar juara usai menaklukkan Bali United tiga gol tanpa balas di laga final.
Ismed Sofyan tetap menjaga mimpi besarnya mempersembahkan juara Liga 1 untuk Persija. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Ismed pun mengakui kondisi finansial sebuah klub turut memengaruhi kekuatan tim secara keseluruhan. Faktor kejelian pelatih juga punya andil besar untuk menutupi kekurangan komposisi pemain.
"Tidak bisa dimungkiri materi jadi faktor utama di sepak bola modern. Artinya dengan materi (finansial) manajemen bisa membeli pemain-pemain kelas satu yang diinginkan."
"Sebaliknya, kondisi finansial yang tak bagus akan berdampak pada tim tersebut. Pelatih kepala jadi sulit mendatangkan pemain yang diinginkan. Itu biasanya yang menjadi problem di tim," tutur Ismed.Ismed yang kini berusia 38 tahun berharap bisa mempersembahkan gelar tambahan untuk Persija. Meski tak mau berjanji, ia tetap menjaga mimpi meraih juara Liga 1 musim ini untuk The Jakmania yang selalu setia mendukung Persija. (bac)
Baca Kelanjutannya Kisah Ismed Sofyan Nyaris Tinggalkan Persija Menuju Sriwijaya : https://ift.tt/2unbQfYBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Ismed Sofyan Nyaris Tinggalkan Persija Menuju Sriwijaya"
Post a Comment