Search

Australia Sempat Dihebohkan Salah Kaprah Boikot Piala Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden dugaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, di Inggris ikut menghebohkan Australia. Sama seperti Inggris, wacana pemerintah untuk 'memboikot' Piala Dunia 2018 juga sempat menjadi perdebatan di Negeri Kanguru itu.

Australia melalui Menteri Luar Negeri, Julie Bishop pernah membuka kemungkinan Australia untuk mengikuti langkah negara sekutunya itu tidak akan mengirim utusan resmi pemerintah pada Piala Dunia 2018 di Rusia menyusul krisis diplomatik Inggris dan Rusia.

"Ada berbagai pilihan tindakan yang bisa diambil untuk merespons masalah ini, salah satunya melalui Piala Dunia," ujar Bishop dilansir ABC News.

Pemerintah Australia telah mengusir dua diplomat Rusia sebagai protes atas pembunuhan Skripal beberapa waktu yang lalu di Salisbury, Inggris.

Dari 23 negara yang telah mengumumkan pengusiran diplomat Rusia, sembilan di antaranya ialah negara peserta Piala Dunia 2018, yakni Inggris, Kroasia, Denmark, Perancis, Jerman, Polandia, Spanyol, Swedia, dan Australia.

Publik sepak bola di Australia sempat dihebohkan soal rencana pemerintah yang 'memboikot' Piala Dunia 2018. (Publik sepak bola di Australia sempat dihebohkan soal rencana pemerintah yang 'memboikot' Piala Dunia 2018. (REUTERS/Edgar Su)
Australia menjadi satu-satunya negara di luar Eropa yang turut mengusir diplomat Rusia. Di ranah sepak bola Rusia, wacana boikot itu justru menambah khawatir insan sepak bola negeri itu. Ketua asosiasi pesepakbola profesional Australia, John Didulica, merespons pernyataan Menteri Luar Negeri Julie Bishop dengan menyatakan timnas Australia harus tetap berpartisipasi di Piala Dunia 2018.

"Australia bangga memiliki sejarah panjang dapat bersaing di ranah olahraga global meskipun dalam situasi politik yang rusuh, termasuk ketika menjadi satu-satunya negara yang selalu tampil di setiap Olimpiade musim panas, termasuk di Moskow pada 1980," katanya.

Juru bicara federasi sepak bola Australia (FFA) mengungkapkan bahwa mereka akan menghormati keputusan pemerintah Australia dalam hubungan internasional.

"Kami telah meminta klarifikasi atas komentar Menteri Luar Negeri Australia mengenai Piala Dunia," katanya.

"Seperti halnya tim Inggris, kami akan mengambil bagian dalam Piala Dunia 2018 dan ini adalah niat kami."

Belakangan, Julie Bishop memberikan klarifikasi melalui akun Twitter-nya menanggapi salah kaprah masyarakat sepak bola Australia yang mengira pemerintahnya tidak akan mengirim Timnas Australia di Piala Dunia 2018 itu.

"Itu salah, pemerintah Australia tidak akan memboikot Piala Dunia [melarang tim tampil di turnamen itu]," katanya.

Bishop menilai ada kesalahpahaman di masyarakat bahwa pemerintah sebenarnya hanya baru mempertimbangkan untuk mengikuti langkah Inggris tidak akan mengirim perwakilan pemerintah ke Rusia selama Piala Dunia 2018. Rencana itu pun tidak akan berpengaruh terhadap timnas Inggris yang akan tetap tampil di Negeri Beruang Merah itu.

Sementara itu, Islandia juga telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa tidak akan ada perwakilan pemerintah Islandia yang akan hadir di Piala Dunia 2018 sebagai langkah mendukung pemerintah Inggris yang telah mengambil tindakan serupa. Sama dengan sekutunya, timnas Islandia tetap akan berpartisipasi di Piala Dunia 2018. (cup/sry)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Australia Sempat Dihebohkan Salah Kaprah Boikot Piala Dunia : https://ift.tt/2pHXbX6

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Australia Sempat Dihebohkan Salah Kaprah Boikot Piala Dunia"

Post a Comment

Powered by Blogger.