Search

Spasojevic Ingat Masa Kecil Lihat Egy Maulana

Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang naturalisasi Timnas Indonesia, Ilija Spasojevic, bernostalgia ke masa remaja ketika melihat sosok Egy Maulana Vikri yang kini menjadi rekan setimnya.

Saat ini, Spasojevic berusia 30 tahun, sedangkan Egy masih 17 tahun. Meski secara usia dan asal berbeda, pemain kelahiran 11 September tersebut merasa ada ikatan emosional dengan Egy.

"Ya saya sangat dekat dengan dia. Dia mengingatkan saya ketika saya seusianya, jadi saya waktu itu jauh dari rumah juga ketika bermain di FK Vojvodia," kata Spasojevic kepada para awak media usai latihan Timnas Indonesia di Lapangan A Senayan, Kamis (22/2) siang.

"Saya mencoba bantu dia [Egy], karena dia juga termasuk pemain yang paling muda di sini," katanya menambahkan.

Selama menjalani pemusatan latihan sejak 18 Februari, Spasojevic terlihat sering bercengkrama dengan Egy. Ketika ditanyakan perihal pembicaraannya dengan bintang muda tersebut, ia hanya menjawab singkat.

Timnas Indonesia mendapat materi sepak bola tenis dalam sesi latihan Kamis (22/2).Timnas Indonesia mendapat materi sepak bola tenis dalam sesi latihan Kamis (22/2). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
"Rahasia," ucap Spaso mencoba menyembunyikan topik tersebut.

Egy membuat Spaso semakin bersemangat untuk berlatih dan bersaing. Ini terlihat ketika mereka bertanding dalam football tennis yang menjadi salah satu menu latihan pada Kamis (22/2).

"Ya, saya mau menang lawan Egy. Kami sering bercanda, ada waktu saat kami bercanda dan santai. Namun, setelah itu coach minta harus kerja serius, dan kami kerja serius," ujar Spaso usai kalah tanding football tennis.

Spasojevic menilai nasibnya sama seperti Egy Maulana yang harus jauh dari rumah ketika masih remaja.Spasojevic menilai nasibnya sama seperti Egy Maulana yang harus jauh dari rumah ketika masih remaja. (AFP PHOTO / KIM DOO-HO)

Spaso merasa sangat senang dapat bergabung dengan Timnas Indonesia. Pemusatan latihan, lanjutnya, selama ini berjalan lancar dan luar biasa.

"Saya di sini paling tua, umur 30 tahun. Yang lain usia 23 tahun, tapi saya tidak merasa berbeda dari mereka. Itu membuat saya nyaman, karena semua bercanda dan kami saling membantu," Spaso menuturkan.

"Ini luar biasa dan memang itu yang coach Luis [Milla] mau. Ini [keakraban] bisa terlihat di lapangan juga, semua untuk satu," tuturnya melanjutkan.

Penerjemah Cadangan

Menjadi yang paling tua dalam skuat membuat pelatih kepala Timnas Indonesia, Luis Milla, memberi kepercayaan yang lebih kepada Spaso. Salah satu bentuk kepercayaan yang diberikan Milla adalah menjadi penerjemah dalam skuat.

"Ya tentu saja itu [jadi penerjemah] permintaan Coach Luis, kami tidak bisa bersikap secara pribadi [individual] di sini. Jadi kami ikut instruksi pelatih. Biasanya yang jadi translater itu Bayu [Eka Sari Teguh], tapi kalau dia agak jauh saya yang membantu," ucapnya. (ptr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Spasojevic Ingat Masa Kecil Lihat Egy Maulana : http://ift.tt/2FmjlWn

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Spasojevic Ingat Masa Kecil Lihat Egy Maulana"

Post a Comment

Powered by Blogger.