Ketua Panitia Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, mengaku terus berkoordinasi dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan jajaran di bawahnya selama Piala Presiden 2018.
Di antara pelanggaran yang mencolok sepanjang Piala Presiden 2018 adalah anak di bawah umur yang membawa senjata saat hendak menyaksikan pertandingan. Panitia pun memanggil orang tua anak tersebut untuk diberikan pembinaan agar tidak mengulang permasalahan yang sama."Kami menyayangkan sekali kalau ada anak 13 sampai 16 tahun datang bawa senjata, pedang, dan segala macam bentuk senjata. Saya pikir itu sangat tidak baik. Kami harus mendidik, kami tak bisa biarkan [suporter bersenjata]. Bersaing sportif, nanti ada hadiah untuk suporter yang paling sportif," ujar Maruarar.
![]() |
Klub Asing
Piala Presiden menjalankan edisi ketiga dan Maruarar mengatakan ada peluang klub-klub asing bermain di turnamen pramusim ini tahun depan. Dengan catatan, Presiden Jokowi menyetujui adanya klub asing bermain di Piala Presiden.
"Kalau Presiden Jokowi menginginkan seperti itu, ya kami harus laksanakan. Ini kan Piala Bapak Presiden, makanya visi dan misi harus sesuai. Mengundang klub luar negeri itu bagus juga, tapi kita harus berdiri di kaki sendiri," ujar Maruarar.
"Kalau klub kita bagus, percaya diri, punya daya saing tinggi, saya pikir itu bisa menunjukkan bahwa bangsa ini punya sepak bola yang benar. Turnamen Piala Presiden ini perintah Pak Presiden, agar bisa menjadi contoh dan teladan soal fair play, tidak ada pengaturan skor, transparansi, dan bermanfaat bagi rakyat kecil," ucap Maruarar. (bac) Baca Kelanjutannya Semifinal Piala Presiden, Panitia Cegah Suporter Berpedang : http://ift.tt/2FQgjJ5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Semifinal Piala Presiden, Panitia Cegah Suporter Berpedang"
Post a Comment