Search

Evan dan Ilham Udin Belajar Bahasa dari Bonek Malaysia

Jakarta, CNN Indonesia -- Berada jauh dari kampung halaman memaksa seseorang untuk beradaptasi dengan cepat, baik itu memahami budaya ataupun bahasa setempat. Itu yang coba dilakukan dua penggawa Timnas Indonesia, Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn, di Malaysia.

Evan dan Ilham kini masih dalam masa penyesuaian di klub baru, Selangor FA. Klub yang menyandang tujuh gelar juara Liga Super Malaysia.

Mereka mulai efektif menetap di negeri jiran sejak pertengahan Januari, usai menjalani laga persahabatan melawan Timnas Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno beberap waktu lalu.
Evan Dimas (tengah) bercengkerama bersama Aditia Gilang Rhamadani(kanan) di Selangor, Malaysia. (Dok. Istimewa)Evan Dimas (tengah) bercengkerama bersama Aditia Gilang Rhamadani(kanan) di Selangor, Malaysia. (Dok. Istimewa)
Selama hampir tiga pekan berada di sana, Evan dan Ilham belum bisa berbahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi di Malaysia. Kendati begitu, suporter Indonesia yang juga Koordinator Bonek di Malaysia, Aditia Gilang Rhamadani, mengungkapkan Evan dan Ilham antusias dalam belajar bahasa lokal.
Evan Dimas (kanan) menyempatkan berkumpul bersama Bonek di Malaysia.Evan Dimas (kanan) menyempatkan berkumpul bersama Bonek di Malaysia. (Dok. Istimewa)
“Kemarin kami juga memberi masukan ‘do and don't’ [boleh dan tidak boleh] dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Malaysia kepada Evan Dimas. Maklum, ada kosakata Indonesia yang artinya jauh berbeda dengan kosakata di Malaysia,” kata Adit kepada CNNIndonesia.com.

“Contohnya, kata ‘gampang’ di Indonesia berarti mudah, sedangkan di Malaysia berarti anak haram. ‘Butuh’ di Indonesia berarti perlu, sedangkan di Malaysia berarti ingin bercinta. Dan ‘Punggung’ di Indonesia berarti bagian belakang tubuh, di Malaysia berarti pantat,” katanya menambahkan.

Ilham Udin (kedua dari kiri) bersama Bonek di Malaysia. (Dok. Istimewa)Ilham Udin (kedua dari kiri) bersama Bonek di Malaysia. (Dok. Istimewa)
Lebih lanjut, Adit menerangkan biasanya para pemain atau pelatih Indonesia yang pernah bermain di Malaysia, membutuhkan waktu 6 bulan agar cukup menguasai bahasa tersebut. Kuncinya, lanjut Adit, harus rajin berkomunikasi dalam bahasa melayu dengan lawan bicaranya.

“Begitu juga harus memberanikan diri membalas komentar fan malaysia dalam bahasa melayu, practice makes perfect,” ucap wiraswasta yang sudah enam tahun tinggal di Malaysia tersebut.

Selain bahasa, Adit juga mengajarkan Evan Dimas dan Ilham Udin cara berlalu lintas di Malaysia seperti kecepatan maksimal di jalan raya, lokasi mesin speed trap, jumlah tilang yang harus dibayar, dan lain-lain. (sry)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Evan dan Ilham Udin Belajar Bahasa dari Bonek Malaysia : http://ift.tt/2BFCgrG

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Evan dan Ilham Udin Belajar Bahasa dari Bonek Malaysia"

Post a Comment

Powered by Blogger.