Cerita Mantan Pelatih Persib Kecopetan di Bandung

Djadjang Nurdjaman sukses menorehkan kenangan indah bersama PSMS Medan di Piala Presiden 2018. Laskar Ayam Kinantan berhasil tampil apik di Grup A, lolos ke perempat final di kota kelahiran Djadjang, Bandung.

Menariknya lagi, pria yang karib disapa Djanur itu sukses mengalahkan mantan klubnya, Persib Bandung, dengan skor 2-0 pada laga fase grup.

Di Bandung pula, Djanur rupanya pernah mengalami pengalaman tak mengenakkan. Ya, dia bersama sang istri kecopetan di salah satu pusat perbelanjaan di kota tersebut.

Peristiwa itu sempat ramai di salah satu akun gosip di Instagram dengan video tertangkapnya dua pencopet. Dalam video yang diunggah akun itu, tampak pula Djanur tengah menceritakan kejadian kronologi pencopetan yang terjadi.

"Benar, saya sempat kecopetan saat sedang berbelanja di salah satu toko pakaian di mal. Istri saya sempat diambil HP-nya [telepon genggam]," terang Djanur.

Pria berkumis tebal itu pun mengungkapkan kronologi pencopetan yang dialaminya tersebut.

Djadjang Nurdjaman meraih sukses bersama Persib ketika menjadi pemain, asisten pelatih, dan pelatih. (CNN Indonesia/T. Nugraha Pratama)

"Awalnya istri saya menitip tas yang juga berisi HP-nya kepada saya. Kemudian saya tidak terlalu sadar dipepet salah seorang ibu-ibu," ujar Djanur.

Djanur dan istrinya baru sadar kehilangan telepon genggam usai memeriksa tas yang dititipkan kepadanya.

"Tapi ternyata penjaga toko sudah mengetahui ciri-ciri pelaku dan melaporkannya ke pihak keamanan mal. Dua pelaku tertangkap dan HP saya akhirnya bisa dikembalikan," ujar Djanur.

"Baru ketahuan sepertinya ada empat pelaku yang beraksi dan mengoper HP istri saya dari tangan ke tangan mereka," ungkapnya.

Jika melihat rekaman video yang diunggah di Instagram, dua pelaku didesak pihak keamanan mal untuk mengakui perbuatannya itu. Mereka pun akhirnya mengakuinya.

Djanur sendiri tak habis pikir sempat mengalami kejadian tidak menyenangkan itu di kota kelahirannya sendiri. Namun, ia menganggap kecopetan yang dialaminya menjadi pelajaran agar lebih berhati-hati lagi, terutama di tempat-tempat umum.

Let's block ads! (Why?)