Setelah menggelar lomba balap motor premium pada tahun 1996 dan 1997, Indonesia kembali berhasrat menjadi tuan rumah balap MotoGP, Moto2, dan Moto3.
Malaysia yang sudah menjadi tuan rumah tetap MotoGP sejak 1991 menanggapi keinginan Indonesia menjadi tuan rumah bukan sebagai ancaman bagi penyelenggaraan MotoGP di Sepang. Demikian juga dengan keberadaan GP Thailand yang dipastikan berlangsung tahun depan hingga 2020 di Sirkuit Buriram."Buriram sudah memastikan diri jadi tuan rumah MotoGP pada tahun depan. Bagi kami, siapapun yang jadi tuan rumah MotoGP, apakah itu Thailand atau Indonesia, yang terpenting adalah kami tetap mempertahankan dukungan besar dari publik tuan rumah," ujar CEO Sepang International Circuit, Dato’ Ahmad Razlan Ahmad Razali kepada CNNIndonesia.com.
|
Dato Ahmad Razlan Ahmad Razali juga membuka salah satu kunci sukses pemeliharaan dan pembiayaan sirkuit Sepang yang pada awalnya tidak terencana.
"Ketika Sepang pertama kali dibangun, tujuan utamanya adalah untuk penyelenggaraan Formula 1. Tak ada rencana bisnis untuk bisa membuat sirkuit ini bisa menghidupi dirinya sendiri. Namun kemudian kami mulai membuat rencana agar sirkuit ini bisa aktif dan menghidupi dirinya," kata Dato Ahmad.
|
Sepang sudah menyelenggarakan balap motor kelas premium sejak 1999, atau ketika balap MotoGP masih bernama balap 500cc.
Sebelum berlangsung di Sepang, GP Malaysia berlangsung di Sirkuit Shah Alam sejak 1991 hingga 1997 dan di Sirkuit Johor pada 1998.
(nva) Baca Kelanjutannya Indonesia Bukan Ancaman MotoGP Malaysia : http://ift.tt/2loUnQ0Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Bukan Ancaman MotoGP Malaysia"
Post a Comment