Search

Fakhri: Jangan Naturalisasi Pemain karena Netizen

Jakarta, CNN Indonesia -- Wacana naturalisasi pemain kembali mencuat setelah fenomena pemain keturunan Irlandia, Swiss, Belanda, dan Indonesia, sandy Walsh yang diharapkan bergabung ke Timnas Indonesia.

Walsh, bek SV Zulte Waregem berpaspor Belanda itu banyak diminta netizen untuk berseragam timnas.

Mantan kapten Timnas Indonesia, Fakhri Husaini, juga ikut mengomentari pemberitaan yang sempat ramai di media-media Indonesia.

Ia menegaskan, untuk menjadi seorang pemain tim nasional setiap orang harus mengikuti semua persyaratan yang diberikan, bukan berdasarkan desakan dari netizen.
Nama Sandy Walsh mencuat karena desakan netizen di media sosial untuk menaturalisasi pemain tersebut. (Nama Sandy Walsh mencuat karena desakan netizen di media sosial untuk menaturalisasi pemain tersebut. (Screenshot via Instagram (@sandywalsh)
"Itu lebih bahaya lagi jika pemilihan pemain timnas berdasarkan desakan netizen. Sekarang dengan teknologi dan media sosial semua jadi gampang."

"Tapi buang jauh-jauh hal itu untuk mencari pemain nasional. Seleksi pemain timnas bukan berdasarkan media sosial," tandasnya.

Fakhri lantas memaparkan syarat untuk menjadi seorang pemain timnas adalah mereka yang punya kemampuan, bukan berdasarkan status naturalisasi yang disandangnya atau bahkan desakan dari netizen.

Kendati demikian, bukan berarti Fakhri tidak setuju jika Timnas Indonesia diisi pemain naturalisasi.

"Naturalisasi adalah hak seseorang untuk memilih warga negaranya. Tapi ketika naturalisasi menjadi modus atau alat untuk bisa menjadi pemain Timnas, saya orang pertama yang tidak setuju," kata Fakhri kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/10).
Fakhri Husaini tak setuju naturalisasi pemain hanya karena ada desakan dari netizen. (Fakhri Husaini tak setuju naturalisasi pemain hanya karena ada desakan dari netizen. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Ditegaskan pelatih Timnas Indonesia U-16 itu, syarat utama untuk menjadi pemain timnas adalah kemampuan, bukan status naturalisasi.

Ia menyebut, bahaya jika citra yang timbul tentang naturalisasi adalah seolah-olah setiap pemain asing berdarah Indonesia yang dinaturalisasi adalah pemain timnas.

Lanjut Fakhri, Indonesia memiliki banyak pemain potensial terutama di level usia muda. Fakhri menegaskan, jika seseorang pemain berdarah campuran Indonesia yang bisa lolos masuk ke Timnas bukan lantaran karena status naturalisasinya, melainkan karena layak secara kemampuan.

"Kalau mau dinaturalisasi jadi WNI (Warga Negara Indonesai) terserah saja. Kesempatan untuk menjadi pemain timnas itu sama. Dia harus ikut seleksi yang sama, dia harus bersaing dengan anak-anak kampung itu," tegas Fakhri.

"Saya orang pertama yang mendukung Indonesia harus punya timnas yang bagus. Tapi saya juga orang yang pertama yang tidak setuju bahwa untuk menjadi pemain timnas harus pemain naturalisasi," imbuhnya. (bac)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Fakhri: Jangan Naturalisasi Pemain karena Netizen : http://ift.tt/2ygrOc7

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Fakhri: Jangan Naturalisasi Pemain karena Netizen"

Post a Comment

Powered by Blogger.