Buffon mengakui mimpi jadi juara Piala Dunia sudah ada sejak dirinya masih kecil. Mimpi itu sendiri ada di tempat tertinggi bagi dirinya.
“Saya menyadari bahwa mimpi itu (juara Piala Dunia) adalah mimpi terbesar yang bisa kamu miliki, bukan hanya sebagai seorang anak kecil, melainkan juga sebagai seorang pemain sepak bola.”
“Ketika saya kecil, saya melihat album sticker dan bermimpi bermain di Serie A dan bermain untuk Tim Nasional Italia. Namun mungkin bermimpi jadi juara Piala Dunia adalah mimpi yang terlalu besar,” kata Buffon.
Karena itulah ketika final Piala Dunia benar-benar didapatkan Buffon, dirinya tak bisa tenang menghadapi hal itu.
“Saya bisa tidur pada malam jelang final Liga Champions (2003) namun pada malam jelang final Piala Dunia saya tak bisa tidur satu menit pun.”
|
“Memenangkan Piala Dunia seolah jadi tiket seumur hidup. Hal itu berarti saya bisa meninggal dalam damai,” ucap Buffon menegaskan.
Buffon sendiri telah ikut lima Piala Dunia sepanjang kariernya. Setelah jadi cadangan di Piala Dunia 1998, Buffon selalu jadi pilihan utama di edisi 2002, 2006, 2010, dan 2014. Buffon pun berharap Azzurri bisa lolos ke Piala Dunia 2018.
“Saya harap kami mampu lolos ke Piala Dunia kali ini. Setiap seorang pemain mewakili Italia, dia tak hanya boleh bermimpi karena dia harus bekerja keras mewujudkan hal itu.”
“Saya tak pernah memulai kompetisi tanpa sekalipun berpikir bahwa saya bisa memenangkannya. Seorang atlet harus terus bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya,” tutur mantan kiper Parma ini. (ptr) Baca Kelanjutannya Buffon: Saya Tak Bisa Tidur Jelang Final Piala Dunia : http://ift.tt/2i268dZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Buffon: Saya Tak Bisa Tidur Jelang Final Piala Dunia"
Post a Comment