Search

Bali United Sebut Pencetus 'Kelompok 15' Tak Bijaksana

Jakarta, CNN Indonesia -- Bali United merespons sikap 15 klub yang mengancam mundur dari Liga 1 2017. Klub berjuluk Serdadu Tridatu itu menjadi satu di antara klub yang tak tergabung dalam 'Kelompok 15'.

Selain Bali United, PS TNI dan Persib Bandung juga tidak termasuk dalam Kelompok 15. Ketiganya beralasan tidak mendapat undangan dari kelompok yang melakukan protes terhadap PT LIB.

Pemilik Bali United Pieter Tanuri menilai ancaman mundur dari kompetisi adalah keputusan yang tidak bijak diambil oleh klub-klub yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Klub Sepak Bola Profesional Indonesia.

Pieter menyarankan Kelompok 15 harus lebih dulu berdialog secara internal dengan PT LIB dan PSSI.

Persib Bandung menjadi satu di antara tiga klub yang tidak tergabung dalam Kelompok 15.Persib Bandung menjadi satu di antara tiga klub yang tidak tergabung dalam Kelompok 15. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)
"Siapapun yang mengadakan acara seperti ini mereka tidak bijaksana. Saya juga tidak tahu kenapa Bali United tidak dilibatkan. Tidak ada undangan juga ke kami," kata Pieter yang duhubungi CNNIndonesia.com, Rabu (4/10).

Alasan tidak adanya undangnya Bali United pada pertemuan itu juga dipertanyakan Pieter. "Kami ini tidak dianggap atau seperti apa? Kami sendiri juga tidak mengerti," ungkapnya.

Lebih lanjut Pieter mengatakan, adanya gerakan ini justru bisa berdampak buruk pada suasana kondusif yang saat ini tengah dibangun. Ia khawatir gerakan ini dapat memecah belah persatuan sepak bola Tanah Air.

"Sebaiknya diadakan pertemuan secara baik-baik, undang PT LIB, undang PSSI nya. Jangan seperti ini. Kami posisinya menunggu undangan, karena kalau kami mau tanya ke siapa? Pencetus ini saja kami tidak tahu. Siapapun itu, mereka yang harus menghubungi kami," beber Pieter.

Selain Bali United dan Persib Bandung, PS TNI juga tidak tergabung dalam Kelompok 15.Selain Bali United dan Persib Bandung, PS TNI juga tidak tergabung dalam Kelompok 15. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Setidaknya, ada tiga aspek yang dituntut dari 15 klub yang turut membuat pernyataan sikap, yakni soal kejelasan aspek bisnis, seperti prsedur hak siar televisi, transparansi dana, dan pengadaan wasit asing.

Bahkan mereka menyebut, sejak awal surat perjanjian yang ditandatangani peserta kompetisi tidak dikembalikan lagi ke klub.

"Menurut saya, roda kompetisi jauh lebih baik saat ini. Itu terlihat dari jumlah subsidi komersial yang naik dari 1-2 miliar menjadi 7,5 miliar per klub per musim. Seharusnya bisa ditanyakan baik-baik bukan berarti tidak transparan," tutur Pieter.

Pieter berharap klub-klub Liga 1 lebih bersabar untuk menjalani semusim penuh Liga 1 2017. Segala evaluasi dan tuntutan pembenahan bisa disampaikan setelah kompetisi berakhir. (jun)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Bali United Sebut Pencetus 'Kelompok 15' Tak Bijaksana : http://ift.tt/2gbtF8w

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bali United Sebut Pencetus 'Kelompok 15' Tak Bijaksana"

Post a Comment

Powered by Blogger.