Search

Pesepakbola Australia Ungkap Cerita Tanding di Korea Utara

Pesepakbola profesional seringkali bermain dalam atmosfer yang mengintimidasi. Akan tetapi, tak semua pesepakbola bisa merasakan pengalaman mencekam yang dialami pesepakbola Australia Erik Paartalu.

Sebuah rudal jalur balistik melintas di atas gelandang asing klub Bengaluru FC tersebut ketika dia sedang berada di Korea Utara.

Pemain berusia 31 tahun tersebut mengunjungi Korea Utara bersama tim asal India itu untuk melawan tim tuan rumah April 25 dalam semifinal Piala AFC 2017.


Gelandang bertahan tersebut menyadari sebuah rudal melintas di atasnya ketika berada di hotelnya daerah Pyongyang.
Erik Paartalu merasa ketakutan ketika melihat berita rudal-rudal meluncur di atas hotel Pyongyang. (Erik Paartalu merasa ketakutan ketika melihat berita rudal-rudal meluncur di atas hotel Pyongyang. (AFP PHOTO)
"Kami bangun pagi untuk sarapan. Dan melalui saluran televisi di kamar hotel, kami melihat, [di berita] Breaking News, tembakan rudal dari Pyongyang lintasi Jepang," kata Paartalu seperti yang dikutip dari CNN.

"Jika Anda berada di depan hotel pada pukul 6 pagi, Anda pasti sudah melihat bekas lintasan rudal tersebut. Saya hanya menatap teman sekamar dan kami berdua sangat terkejut. Ketika mendengar kabar itu, kami berpikir: 'Ayo pergi dari sini [Korea Utara].'," katanya menambahkan.

Suasana Mencekam

Korea Utara sedang gencar-gencarnya dengan program rudal mereka tahun ini. Mereka sudah meluncurkan 22 rudal dalam 15 percobaan sejak Februari, termasuk yang melintas di hotel tim Bengaluru FC hingga wilayah Jepang pada 15 September.

Hal itu menyebabkan ketegangan antara negara-negara tetangga meningkat, khususnya Amerika Serikat. Apalagi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebelumnya sempat menyatakan kesiapannya untuk berperang dengan Korea Utara.

Bengaluru FC ke final Piala AFC 2016 setelah mengalahkan Johor Darul Takzim di semifinal. (Bengaluru FC ke final Piala AFC 2016 setelah mengalahkan Johor Darul Takzim di semifinal. (AFP PHOTO / MANJUNATH KIRAN)
Berdasarkan pantauan Korea Selatan yang dilansir CNN, peluru kendali balistik yang diluncurkan Korea Utara melintasi Jepang untuk kedua kalinya diduga bisa menempuh jarak antarbenua.
Rudal itu terbang sejauh 3.700 kilometer dan mencapai ketinggian 770 kilometer sebelum jatuh di Samudra Pasifik.

"Bagi kami, suasananya cukup mengintimidasi," ucap Paartalu

Paartalu percaya bahwa sepak bola seharusnya tidak boleh dimainkan di Korea Utara, tapi di wilayah netral. Baginya, sepak bola adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan.

"Sepak bola adalah olahraga yang luar biasa, ini adalah pemainan dunia. Dan bahkan setelah peluit pertandingan berakhir, penyerang tim Korea utara datang dan memberi pelukan serta mengucapkan, 'Selamat.'," ujar Paartalu.


Bengaluru FC mengalahkan April 25 dengan kemenangan agregat 3-0, setelah menang 3-0 di leg pertama dan bertanding imbang 0-0 di leg kedua.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Pesepakbola Australia Ungkap Cerita Tanding di Korea Utara : http://ift.tt/2fqPxM5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pesepakbola Australia Ungkap Cerita Tanding di Korea Utara"

Post a Comment

Powered by Blogger.