Pemain Sepak Bola pun Punya 'Otak Encer'

Jakarta, CNN Indonesia -- Pesepakbola secara umum tidak dikenal karena inteligensi mereka. Tapi, ada sejumlah pesepakbola yang pantas mendapat pengecualian. Sejumlah pesepakbola, baik dalam dan luar negeri, juga menganggap pendidikan sebagai hal yang penting dalam kehidupan.

Dikutip dari The Guardian, ada sejumlah pesepakbola yang bisa dianggap memiliki 'otak encer'. Mereka tetap mampu menyelesaikan pendidikan di sela kesibukan menjadi pesepakbola.

Legenda sepak bola Brasil, Socrates, mungkin bisa dibilang sebagai pesepakbola yang punya gelar akademis yang luar biasa. Mantan kapten timnas Brasil itu dokter berkualifikasi dan memiliki izin praktik dan menyandang gelar PhD dalam bidang filsafat.

Manajer West Ham United, Slaven Bilic, memiliki gelar magister di bidang hukum. Arsene Wenger punya gelar magister di bidang ekonomi, Vincent Kompany dan Giorgio Chiellini sama-sama memiliki gelar magister bidang administrasi bisnis.

Slaven Bilic punya gelar magister di bidang hukum. (REUTERS/Toby Melville)

Daftar itu masih panjang. Mantan pemain Ipswich dan Watford, Steve Palmer, memiliki gelar sarjana teknik mesin dari Universitas Cambridge. Palmer diklaim sebagai satu-satunya pesepakbola era modern yang pernah belajar di Cambridge.

Selain masih ada Steve Heighway (sarjana ekonomi), Shaka Hislop (teknik), Iain Dowie (magister teknik mesin aeronautika), Oliver Bierhoff (sarjana ekonomi), Edwin van der Sar (magister manajemen olahraga internasional), dan Andrey Arshavin (magister desain mode).

Boaz Solossa salah satu pesepakbola Indonesia yang memiliki gelar sarjana. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Pesepakbola dalam negeri juga tidak kalah dalam urusan pendidikan. Tahukah Anda kalau tiga pemain asal Papua: Ferdinando Pahabol, Gerald Pangkali, dan Roni Beroperay berhasil menjadi sarjana setelah menyelesaikan kuliah S1 di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura?

Bahkan kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa, berhasil menuntaskan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawasih.

Sejumlah pesepakbola Indonesia juga sadar mereka tidak bisa selamanya mengandalkan sepak bola untuk mencari nafkah. Bek Persib Bandung, Jajang Sukmara, contohnya yang saat ini sedang berusaha menyelesaikan studi S1 jurusan manajemen.

“Saya ngambil S1 kelas karyawan. Buat bekal juga kalau ke depannya, misalnya buat usaha kecil-kecilan punya gambaran kalau punya dasar manajemen,” ujar Jajang seperti dikutip dari situs resmi Persib.

Jadwal kuliah yang diikuti Jajang dari pukul 19.00-21.00 WIB. Setelah latihan sore bersama skuat Persib, Jajang langsung menuju kampus untuk kuliah. Semangat yang ditunjukkan Jajang membuktikan pesepakbola juga menganggap pendidikan penting bagi kehidupan mereka. (bac)

Let's block ads! (Why?)