Joachim Loew Anggap Spanyol Sebagai Kandidat Juara Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih timnas Jerman Joachim Loew menganggap hasil imbang dalam laga uji tanding antara anak asuhnya dan timnas Spanyol sebagai gambaran nyata kekuatan La Furia Roja di Piala Dunia.

Performa Spanyol mendapat pujian dari Loew yang empat tahun lalu membawa Jerman menjuarai Piala Dunia yang keempat.

Mantan asisten Juergen Klinsmann itu menganggap juara dunia 2010 sebagai kesebelasan yang memainkan sepak bola dengan kualitas tingkat tinggi.

"Kedua tim bermain baik, itu merupakan ujian yang bagus untuk menghadapi tim yang berada satu level dengan kami. Kedua tim ingin menyerang, saling menekan. Mereka menyulitkan kami memainkan bola, tapi kami mengambil risiko dan hasil imbang merupakan hasil terbaik," jelas Loew.

Timnas Jerman dan Spanyol bermain imbang dalam laga uji tanding, Jumat (23/3). (REUTERS/Wolfgang Rattay)

"Saya sangat senang dengan performa tingkat tinggi kami. Salah jika ada anggapan mudah meraih kemenangan di Piala Dunia. Spanyol dan klub sepak bolanya memainkan sepakbola level teratas di Spanyol dan Anda melihat pera pemainnya telah bermain bersama sejak lama dan secara otomatis mereka bermain sempurna," sambung Loew.

Dengan kemampuan menyerang, penguasaan bola dan bertahan yang bagus, Loew tidak ragu memasukkan Spanyol sebagai salah satu negara kandidat juara dunia.

"Mereka merespons tekanan dengan tenang, mereka tahu bagaimana memainkan sepak bola yang bagus. Mereka akan memiliki peranan penting di Piala Dunia," ucap Loew.

Loew mengaku mengambil risiko dalam pertandingan menghadapi Spanyol demi menghindari kekalahan. Jerman tertinggal lebih dulu pada menit keenam setelah Rodrigo Moreno mencetak gol.

Gol Thomas Mueller pada menit ke-35 membuat Jerman menyamakan kedudukan. Pertandingan berlangsung cukup sengit sejak awal laga dengan kedua kesebelasan bergantian menciptakan peluang.

"Saya berharap pertandingan dapat meninggalkan kesan positif karena kami tahu bagaimana Spanyol bermain dalam beberapa tahun terakhir dan tidak mudah menghindari serangan atau kebobolan."

"Anda tidak dapat bertahan secara sempurna menghadapi mereka. Kami tidak menyerang dengan begitu baik di babak pertama, tapi kami mengambil risiko dan itu terbayar," tukas Loew. (nva)

Let's block ads! (Why?)