Imam menilai sistem penjualan secara daring dapat meminimalisasi penumpukan massa yang bakal terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (28/2) nanti.
"Kami kan mengingatkan penyelenggara untuk jual tiket online, agar tidak PHP [Pemberi Harapan Palsu] ke suporter. Meskipun menurut saya kalau terpaksa, harus ada layar besar di luar untuk mengurangi beban [di dalam stadion]," kata Menpora Imam di Wisma Atlet Kemayoran, Senin (26/2).Berkaca pada laga final Piala Presiden dua pekan lalu, Imam menyebut hanya ada satu layar lebar di arena GBK untuk menampung suporter yang tidak kebagian tiket padahal terdapat banyak suporter Macan Kemayoran yang tidak tertampung di tribune penonton SUGBK.
![]() |
Penjualan tiket secara online juga menjadi salah satu permintaan Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta kepada manajemen Persija.
Direktur PPK Kemayoran Dwi Nugroho menambahkan, suporter juga seharusnya bisa mengikuti aturan yang telah dikeluarkan. Penjualan tiket melalui loket di kawasan Senayan dianggap lebih berisiko ketimbang dijual secara daring.
![]() |
Dwi juga berharap tidak ada lagi penonton yang tidak memiliki tiket tapi bisa masuk secara ilegal ke dalam stadion.
Kendati demikian, baik Dwi Nugroho maupun Menpora tidak bisa menjamin pelarangan kepada Persija untuk menggunakan SUGBK sebagai kandang jika terjadi kerusakan seperti pada final Piala Presiden.
Setelah melawan Tampines Rovers, Persija bakal kembali menjamu Song Lam Nghe An pada 14 Maret dan Johor Darul Ta'zim 10 April mendatang."Kita lihat nanti dari kesepakatan Persija dengan GBK. Itu ada kesepakatannya. Nanti kita lihat. Itu langsung ke pengelola GBK [tidak ke Sekretaris Negara]," ungkap Dwi Nugroho. (bac)
Baca Kelanjutannya Menpora Minta Suporter Persija Tanpa Tiket Tidak ke Stadion : http://ift.tt/2GOEWGxBagikan Berita Ini
0 Response to "Menpora Minta Suporter Persija Tanpa Tiket Tidak ke Stadion"
Post a Comment