Aksi peringatan 100 hari meninggalnya Banu Rusman, suporter Persita, pun digelar untuk mengugah ingatan pejabat PSSI soal kasus kekerasan dalam sepak bola.
Banu meninggal di Stadion Pakansari pada 10 Oktober, saat menyaksikan pertandingan Persita Tangerang vs PSMS Medan. Hingga kini, pelaku belum jelas teridentifikasi."Pada saat itu ada pernyataan [dari Edy Rahmayadi] akan mengusut tuntas kasusnya. Bahwa siapa yang bersalah akan dihukum," kata Koordinator Aksi, Ronald Esya.
![]() |
"Tadi aksinya untuk memperingati 100 hari almarhum Banu yang belum ada tindak lanjut dari PSSI. Jadi kami hari ini ingin mengingatkan kembali. Seperti itu," ucap Banu.
"Untuk aksi kali ini kami harap banyak media yang angkat dan isunya tetap terbuka. Tidak adem-ayem saja. Karena janji dari Pak Edy selaku Ketua PSSI itu sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya."
![]() |
"Memang PSMS sudah disanksi denda 30 juta. Namun, mereka beranggapan bahwa dosa supporter ditanggung tim katanya," terang Ronald.
"Yang menjadi persoalan lain, uang itu yang menerima PSSI bukan keluarga almarhum Banu, dan ini kasus kemanusiaan yang mana memang tidak ada satu manusia pun berhak menganiaya manusia lain," ujar Ronald.PSSI Bantah Tak Peduli Korban Suporter
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria merespons tuntutan Laskar Benteng Viola. PSSI, lanjut Tisha, sudah menemui perwakilan klub dan suporter hingga mendampingi proses pemakaman.
"PSSI dalam hal ini mewakili PT LIB telah bertemu dengan 25 orang wakil dari Persita. Dari sejak Almarhum berpulang, PSSI mendampingi prosesnya secara nyata," kata Tisha melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
![]() |
"Tidak hanya kasus tersebut. Apabila masih ingat almarhum Catur. Hingga laga timnas terakhir, keluarga almarhum selalu menjadi bagian dari PSSI dan mendapatkan undangan untuk mendukung timnas," terang Tisha. (jun/ptr)
Baca Kelanjutannya Suporter Persita Tagih Janji Ketum PSSI : http://ift.tt/2mVjk3HBagikan Berita Ini
0 Response to "Suporter Persita Tagih Janji Ketum PSSI"
Post a Comment