'Belum Ada Pengganti Bambang Pamungkas di Timnas Indonesia'

Jakarta, CNN Indonesia -- Striker mumpuni belakangan jadi sosok langka di skuat Timnas Indonesia. Bambang Pamungkas menjadi pemain terakhir yang bisa tampil konsisten sebagai ujung tombak skuat Garuda.

Komentar tersebut disampaikan oleh mantan penyerang Timnas Indonesia, Indriyanto Setyo Nugroho, via telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/1) sore.

"Belum ada [striker murni], kelahiran Bepe [Bambang Pamungkas adalah yang] terakhir. Belum ada lagi seperti yang diharapkan, tapi paling tidak beberapa pemain sudah menunjukkan kualitasnya. Mudah-mudahan [Pelatih Timnas Indonesia, Luis] Milla bisa menemukan striker," kata Indriyanto.

Seorang penyerang murni, lanjut Indriyanto, harus memiliki naluri gol tinggi diiringi kualitas lengkap. Latihan rutin sejak usia dini diyakini bisa membentuk karakter penyerang yang mumpuni.

Bambang Pamungkas menjadi salah satu striker legendaris yang dimiliki Indonesia. (REUTERS)

Sebaliknya, Indriyanto menilai pembinaan usia muda yang kurang baik menjadi salah satu sebab minimnya pemain yang mampu berperan sebagai penyerang murni.

"Mungkin di grassroot-nya, karena selama ini filosofi sepak bola Indonesia juga baru diterapkan secara serempak," ujarnya.

Mantan pemain Pelita Jaya itu juga mengakui jika saat ini ada sejumlah penyerang muda bertalenta. Di antaranya Septian David, Marinus Wanewar, dan Martinus Novianto. Namun, ketiga pemain ini bukan tipe striker murni.

"Yang penyerang murni belum ada. Paling tidak setara dengan Bepe (Bambang Pamungkas) atau Kurniawan [Dwi Yulianto]," ucap Indriyanto.

Progres Timnas Indonesia dalam tiga tahun terakhir disebut kurang greget. Termasuk ketika ditangani Luis Milla Aspas yang baru setahun memimpin skuat Garuda.

Bambang Pamungkas masih diandalkan Persija Jakarta hingga kini berusia 37 tahun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Prestasi Milla bersama Timnas Spanyol U-21 juga bukan diraih dalam waktu singkat. Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu juga butuh waktu panjang sebelum sukses meraih juara Piala Eropa U-21. Skuat Garuda di tangan Milla, menurut Indriyanto, sudah mengalami peningkatan, tapi belum signifikan.

"Coach Milla pun bisa bikin Timnas Spanyol [usia muda berprestasi] butuh waktu yang panjang."

"Masih bongkar-pasang dan lihat lini per lini. Apalagi salah satu kendalanya bahasa juga, itu yang sebenarnya jadi permasalahan," terang Indriyanto.

Persoalan kualitas penyerang Timnas Indonesia sendiri sudah disadari Milla. Pada Maret 2017, Milla menyebut penyerang-penyerang muda lokal banyak yang tampil kurang percaya diri karena minim kesempatan bermain di kompetisi.

"Masalah ini [minim penyerang murni] tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di semua negara. Pemain asing mengisi posisi serang dan bertahan. Akhirnya, pemain muda kita bermasalah dengan kurangnya jam terbang," tutur Milla. (jun/bac)

Let's block ads! (Why?)