Search

Refleksi 2017 dan Resolusi Kemenpora untuk 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai penentu kebijakan sekaligus pembinaan kepemudaan dan keolahragaan, telah mengevaluasi program-program yang sudah dan tengah berjalan pada 2017. Kemenpora juga menetapkan resolusi program-program 2018 yang tinggal hitungan hari lagi.

Kemenpora yang dinakhodai Imam Nahrawi mencanangkan tahun 2018 bakal menjadi realisasi program-program yang lebih nyata dalam membantu misi pemerintahan Presiden RI, Joko ‘Jokowi; Widodo. Menginjak 2018 nanti merupakan tahun ketiga Kabinet Kerja.

“Tahun ketiga pemerintahan Jokowi & JK [Wakil Presiden RI Jusuf Kalla] adalah saatnya kami bangkit dengan program-program yang lebih nyata, menumbuhkan budaya dan prestasi olahraga serta meningkatkan akses dan partisipasi pemuda dalam pembangunan,” demikian keterangan Kemenpora melalui cuitan akun Twitter resmi mereka.

Pengujung 2017 ini juga menjadi refleksi evaluasi program-program yang sudah dijalankan Kemenpora demi menyukseskan visi dan misi Kabinet Kerja.
Menpora RI, Imam Nahrawi, menyampaikan pidato pada kunjungan kerjanya. (Menpora RI, Imam Nahrawi, menyampaikan pidato pada kunjungan kerjanya. (Dok. Kemenpora)
“Di tahun 2017 kami menginisiasi gerakan Ayo Olahraga melalui tiga program unggulan yakni Gowes Pesona Nusantara, Gala Desa dan Liga Pelajar.”

“Momentum kebangkitan olahraga Indonesia dimulai kala Indonesia Raya berkumandang dari Rio de Jainero saat Tontowi Ahmad/Liliana Natsir merebut medali emas di Olimpiade 2016 dan juga torehan prestasi demi prestasi atlet Indonesia dalam berbagai event internasional,” tulis pihak Kemenpora.

Kemenpora juga terus berupaya menjejakkan posisi dalam keberpihakan kepada para atlet dab mantan atlet. Hal itu ditunjukkan pada 2017 dengan membagikan bonus yang sama pada atlet berprestasi pada Asian Games maupun ASEAN Para Games.
Menpora RI, Imam Nahrawi, saat membuka Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Pornas Korpri) XIV. (Menpora RI, Imam Nahrawi, saat membuka Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Pornas Korpri) XIV. (Dok. Kemenpora)
“Jaminan Hari Tua 40 juta rupiah kami berikan sebagai penghargaan pada 286 mantan atlet berprestasi,” terang Kemenpora.

“Tahun 2017 kami membentuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar dan Sekolah Khusus Olahraga untuk fokus pada pembinaan atlet usia muda, atlet dengan difabilitas dan santri serta pembuatan lapangan desa.”

Dalam refleksi 2017, Kemenpora juga tak berhenti hanya pada pembinaan dan pengembangan dunia olahraga, melainkan juga di dunia kepemudaan.


“Di antaranya adalah dukungan pada Kwarnas Pramuka untuk Raimuna, pertukaran pemuda Indonesia dan pemuda magang dengan negara-negara lain,” jelas Kemenpora.

“Paskibraka, program Pemuda Anti Narkoba, beasiswa S2 Kemenpora, dan juga penghargaan Kota Layak Pemuda. Program-program serta kegiatan telah banyak dilakukan di tahun ini dan tahun 2018 segera menjelang.”

“Tugas dan tanggung jawab menanti. Komitmen kami untuk Pemuda dan Olahraga tak akan berubah. Mewujudkan sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi dan sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan target 10 besar Asian Games 2018 dan 8 besar Para Games 2018,” tutup Kemenpora. (bac)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Refleksi 2017 dan Resolusi Kemenpora untuk 2018 : http://ift.tt/2CjMQcx

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Refleksi 2017 dan Resolusi Kemenpora untuk 2018"

Post a Comment

Powered by Blogger.