Roberto Carlos Latih Persib Tanpa Permintaan Khusus

Jakarta, CNN Indonesia -- Roberto Carlos Mario Gomez bakal memulai petualangan barunya bersama Persib Bandung untuk musim depan. Pelatih asal Argentina itu telah menandatangani kontrak melatih Maung Bandung untuk dua musim mendatang.

Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono mengatakan, butuh proses cukup panjang sebelum akhirnya mantan pelatih Johor Darul Ta'zim FC itu sepakat merapat ke Bandung. Meski demikian, Teddy menjelaskan terlalu sulit untuk membuatnya tertarik ke Persib.

Pria berkacamata itu bahkan mengungkapkan, tak ada permintaan khusus dari mantan asisten Hector Raul Cuper untuk ke Persib.

"Standar saja, tidak ada permintaan macam-macam. Permintaan fasilitas lainnya juga standar dan masih bisa dipenuhi klub," ujar Teddy kepada CNNIndonesia.com.

Tak Ada Permintaan Khusus Roberto Carlos Latih Persib

Perrsib kedatangan pelatih baru dari Argentina, Roberto Carlos Mario Gomez. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)

Negosiasi sebelumnya, dijelaskan Teddy, lebih banyak soal besaran gaji Roberto Carlos per bulan selama dua tahun. Soal gaji, ia enggan membeberkan jumlahnya. "Itu rahasia perusahaan. Yang jelas, nilai kontraknya masih sesuai dengan anggaran Persib," kata Teddy.

Pelatih 60 tahun itu juga disebut tertarik karena nama besar dan sejarah Persib di Indonesia, sehingga penasaran ingin mengangkat prestasi Maung Bandung seperti halnya di Johor Darul Ta'zim.

CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

"Dia (Roberto Carlos) juga banyak mencari tahu banyak hal tentang Persib. Bahkan sudah memantau sejumlah pemain klub ini jauh sebelum sepakat," ucap Teddy.

Roberto Carlos diberitakan pernah menjalin negosiasi dengan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk melatih Timnas Malaysia. Dilansir dari situs FAM, negosiasi mentok karena permintaan gaji pelatih kelahiran Mar del Plata tersebut dianggap terlalu tinggi.

"Kami menawarkan gaji per bulan ke Roberto Carlos senilai US$25.000 (Rp333 juta). Tetapi, dia meminta US$40.000 (setara dengan Rp533 juta) per bulan," kata Presiden FAM, Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim.

"Harga itu terlalu tinggi dan kami batal kerja sama. Tidak masalah bagi kami," akunya. (nva)

Let's block ads! (Why?)