Search

'Pertahanan Timnas Indonesia U-19 Masih Rapuh'

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih Timnas Indonesi U-19, Eduard Tjong, menilai secara keseluruhan permainan Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri dalam kualifikasi Piala Asia U-19 cukup bagus.

Eduard mengakui kekuatan Garuda Nusantara sangat kuat jika dibandingkan Timor Leste dan Brunei Darussalam. Akan tetapi, jika dibandingkan Korea Selatan dan Malaysia, Indonesia sangat lemah.

Salah satu kelemahan yang disoroti Eduard Tjong adalah organisasi pertahanan Garuda Nusantara yang sangat rapuh dari serangan-serangan tim lawan.

"Kalau secara keseluruhan sih saya pikir mereka tidak jelek-jelek banget," kata Eduard kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (6/11) petang.

"Tapi ketika lawan Timor Leste (2/11), organisasi pemain belakang beberapa kali hampir ditembus. Itu gejala organisasi di belakang kurang komunikasi," katanya menambahkan.

Saddil Ramdani dan kawan-kawan bertekuk lutut 1-4 di hadapan Malaysia. (Saddil Ramdani dan kawan-kawan bertekuk lutut 1-4 di hadapan Malaysia. (AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
Dalam tiga pertandingan di ajang tersebut, Indonesia mencatat hasil dua kali menang dan dua kali kalah.

Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan menang 5-0 lawan Brunei Darussalan dan Timor Leste. Sedangkan lawan Korea Selatan, mereka kalah 0-4 dan lawan Malaysia tumbang 1-4.

"Ketika lawan Korsel saya tidak tahu alasan Indonesia bermain seperti itu, mungkin coach Indra punya pandangan sendiri. Tapi kalau menurut saya, Indonesia terlalu memaksakan menyerang, padahal lawannya Korea," ucap Eduard.

"Irama permainannya sama, maunya bermain kencang terus. Terlalu terbuka dan sudah dipressing masih berani main pendek. Padahal kalau main normal, Indonesia punya kans," ucapnya melanjutkan.

Eduard Tjong menilai Timnas Indonesia U-19 terlalu memaksakan bermain menyerang lawan tim kuat seperti Korea Selatan. Eduard Tjong menilai Timnas Indonesia U-19 terlalu memaksakan bermain menyerang lawan tim kuat seperti Korea Selatan. (AFP PHOTO / VISIONSTYLER PRESS / KIM DOO-HO)
Terlepas dari kelemahan, menurut Eduard, ciri khas Indra sudah terbentuk dalam permainan Timnas Indonesia U-19. Menurutnya, pemainan pendek Garuda Nusantara merupakan ciri khas seorang Indra Sjafri.

Lebih lanjut, Eduard juga menilai kualitas pemain dan cadangan bukan merupakan persoalan di Timnas Indonesia U-19 yang mesti dibenahi di masa mendatang.

“Karena sama semua [kuat]. [Hanis] Saghara tidak main, masuk Rafly [Mursalim], sama tipenya,” ujar Eduard.

“Makanya Indra ini hebat, dia bisa bikin pemain yang digantikan sama kualitasnya dan tak ada pengaruh. Hanya mungkin di Egy [Maulana Vikri]. Di tim ini Egy harus pintar supaya jangan bermain memaksa, serta tahu kapan harus main tim dan individu.” ujarnya lagi.

Lini pertahanan Timnas Indonesia U-19 dinilai kurang komunikasi. (Lini pertahanan Timnas Indonesia U-19 dinilai kurang komunikasi. (AFP PHOTO / KIM DOO-HO)
Eduard pun memperingatkan agar Timas Indonesia U-19 harus lebih pandai mengatur tempo permainan untuk mempersiapkan diri menyambut Piala Asia U-19 di Indonesia tahun depan. Ia sadar bahwa pertandingan sepak bola tingkat Asia sangat berat.

“Ada Australia, Thailand, dan sebagian negara Timur Tengah. Saya pikir Indra sudah punya evaluasi. Dan, saya lihat Indra masih mengeluhkan soal ego pemain. Memang benar, hal itu [ego] masih terlihat di lapangan,” tutur Eduard.

“Mental dan visi bermain harus banyak belajar juga. Kalau bertanding di Indonesia, paling tidak ada dukungan penonton yang bisa mengangkat mental para pemain,” tuturnya kembali. (bac)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya 'Pertahanan Timnas Indonesia U-19 Masih Rapuh' : http://ift.tt/2iyhxih

Bagikan Berita Ini

0 Response to "'Pertahanan Timnas Indonesia U-19 Masih Rapuh'"

Post a Comment

Powered by Blogger.