Edy bersama Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono turut hadir dalam pertemuan bersama para petinggi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan perwakilan klub.
"Katakanlah di saya salahnya, komandannya kan saya. Marahi saya supaya hal ini tak terulang lagi," kata Edy usai pertemuan.
Sebelumnya, Sebanyak 15 klub profesional Liga 1 mengancam akan berhenti dari kompetisi musim 2017. Sikap ini diambil atas kekecewaan terhadap pengelola kompetisi PT LIB.
|
Tuntutan dari 15 klub yang tergabung dalam Forum Komunikasi Klub Sepak Bola Profesional Indonesia itu meliputi aspek bisnis, teknis, dan legal. Termasuk di dalamnya transparansi sumber dana, pembagian hak siar, pengadaan wasit asing, sampai gaji pemain yang tergabung di timnas.
"Semua jelas masalah pendanaan Rp7,5 miliar per klub," ucap Edy."Rating [soal hak siar] dan jadwal itu kan tergantung TV. Hubungan dengan TV One kan bisnis, mereka butuh penonton banyak. Rating yang tertinggi itu Persib, Arema, Persija, Bali United, sementara PS TNI yang ke-15," ucapnya melanjutkan.
|
"Seolah-olah kurang transparan begitu. Yang dikhawatirkan, karena Liga 1 tinggal sebulan. Selesai itu, Liga 1 dibuka kembali pada Februari 2018," ujar Edy.
"Ini [klub-klub] minta ada perbaikan-perbaikan. Setelah bertemu, persoalannya ada kesalahpahaman komunikasi. Sudah katanya. Yang katanya mogok-mogok, itu gara-gara [pemberitaan] wartawan saja," ujarnya lagi.
(bac) Baca Kelanjutannya Tanggapi Ancaman Mogok 15 Klub, Ketum PSSI Bertanggung Jawab : http://ift.tt/2zcqwNrBagikan Berita Ini
0 Response to "Tanggapi Ancaman Mogok 15 Klub, Ketum PSSI Bertanggung Jawab"
Post a Comment