Ramos: Insiden Neymar-Cavani Tak Mungkin Terjadi di Madrid

Jakarta, CNN Indonesia -- Sergio Ramos meyakini insiden perebutan tendangan penalti antara Edinson Cavani dan Neymar di Paris Saint-Germain tidak akan pernah terjadi karena di Real Madrid semua hal sudah direncanakan dengan baik.

PSG yang melakukan belanja besar-besaran di musim panas tahun ini sempat dilanda kekhawatiran saat Cavani dan Neymar bertikai. Beruntung bagi PSG, kisruh mereka tak berkepanjangan dan hanya berlangsung selama dua pekan.

Berkaca pada hal itu, Ramos yakin bahwa kisruh perebutan bola mati tak akan pernah terjadi di Real Madrid meskipun Los Blancos juga memiliki deretan bintang ternama.

“Hal tersebut tak akan terjadi di Real Madrid karena semuanya sudah direncanakan sebelum pertandingan. Semuanya sudah benar-benar tertata dengan baik.”

“Cristiano Ronaldo akan jadi eksekutor penalti. Bila dia tidak melakukannya, maka saya yang akan melakukannya. Kami bahkan sudah memiliki calon penendang penalti nomor tiga sebelum laga dimulai,” ujar Ramos dalam wawancara dengan France Football.

Ramos mengakui kehadiran Zinedine Zidane di kursi pelatih berperan penting dalam terciptanya suasana kondusif di Real Madrid.

“Kami memiliki hubungan yang baik. Saya senang menjadi pemain yang setia padanya karena segala hal di bawah aturan Zidane menjadi mudah dan jelas. Saya memiliki hubungan yang sangat bagus dengannya.”

“Diego Maradona pernah berkata bahwa sebuah hal harusnya hitam atau putih dan tak pernah abu-abu. Itu juga sikap yang dianut oleh Zidane,” kata Ramos.

Mantan pemain Sevilla ini masuk dalam daftar nominasi 30 pemain terbaik di dunia tahun ini. Satu hal yang jadi ciri khas Ramos adalah ia sering mencetak gol penentuan di menit-menit akhir pertandingan.

“Saya selalu melakukan segalanya sekuat tenaga hingga napas terakhir. Bila segala sesuatunya masih mungkin terjadi, maka saya akan memperjuangkannya hingga detik akhir pertandingan,” kata Ramos. (ptr)

Let's block ads! (Why?)