Djadjang mengaku tak kuasa menolak tawaran serius dari manajemen PSMS karena Medan sudah dianggap seperti rumah keduanya, selain Bandung.
Pasalnya, Djadjang pernah berkarier selama tiga tahun bersama Mercu Buana Medan. Petualangannya ke Medan juga mempertemukannya dengan sang istri, Miranda Panggabean, yang berasal dari Medan.
"Ini seperti pulang kampung karena Medan seperti rumah kedua bagi saya. Dulu saya pernah bermain untuk Mercu Buana Medan. Jadi, Medan bukan tempat yang asing buat saya," kata Djadjang Nurdjaman kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/9).
Djadjang Nurdjaman pernah berkarier bersama tim Mercu Buana Medan (1982-1985). (M. Arby Rahmat Putratama H)
|
"Dari dulu PSMS adalah klub besar. Kehadiran saya di sini tentu untuk membantu tim ini kembali bermain di kasta tertinggi sesuai dengan target manajemen," ujar Djadjang.
Karier kepelatihan pria yang akrab disapa Djanur itu sempat meroket bersama Persib usai menjuarai ISL 2014. Namun, ia memilih mundur dari kursi pelatih Persib sebelum putaran pertama Liga 1 berakhir akibat tekanan dari suporter.
Djadjang Nurdjaman memilih mundur dari kursih pelatih Persib Bandung sebelum putaran pertama berakhir. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
|
"Saya sudah bersama tim PSMS menuju Semarang untuk berjuang lolos ke babak selanjutnya. Target kami adalah lolos ke Liga 1. Syukur alhamdulillah kalau bisa juara Liga 2," ujar Djadjang.
Pada babak 16 besar, PSMS tergabung di Grup B bersama PSIS Semarang yang bertindak sebagai tuan rumah, Persita Tangerang serta Persibat Batang. Hanya dua klub yang berhak melaju ke babak selanjutnya untuk berebut tiga tempat ke Liga 1. Baca Kelanjutannya Resmi Latih PSMS Medan, Djanur Pulang ke 'Rumah Kedua' : http://ift.tt/2ymBPlB
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Resmi Latih PSMS Medan, Djanur Pulang ke 'Rumah Kedua'"
Post a Comment