Kemenpora Gandeng BPK Tingkatkan Tata Kelola Keuangan

Menpora Imam Nahrawi membuka Entry Meeting Peningkatan Pemahaman Terhadap Tata Kelola Keuangan Negara di Kantor Kemenpora, Kamis (7/9). Entry Meeting sangat penting dipahami oleh internal Kemenpora dan stakeholder olahraga.

Menpora berterima kasih atas inisiatif Anggota III BPK RI Achsanul Qosasi untuk mengundang internal Kemenpora dan stakeholder agar mampu memahami secara benar tata kelola keuangan negara.

Diharapkan Menpora setiap program yang dicanangkan dapat berjalan sukses dan dibarengi pertanggungjawaban yang baik sesuai aturan yang berlaku. Terlebih tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Paragames 2018.

"Terima kasih Pak Achsanul Qosasi yang berinisiatif mengundang kita semua untuk dapat memahami tata kelola keuangan negara dengan baik dan benar. Opini disclaimer sangat menampar kami. Kami ingin berubah, awasi kami, beri arahan sedini mungkin agar hal tersebut tidak berulang kembali," ucap Menpora.

Menpora Imam Nahrawi ingin pihaknya melakukan tata kelola keuangan yang benar. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Achsanul dalam arahannya menyampaikan kedatangan pihaknya adalah untuk membantu dan mengawal sejak awal proses. Presiden klub Madura United itu juga meminta Kemenpora untuk tidak takut terhadap BPK.

"Saya dan tim yang berjumlah 17 orang berinisiatif datang semata-mata untuk membantu dan mengawal bapak ibu di Kemenpora dan stakeholder agar memahami tata kelola keuangan negara. Apalagi INASGOC hendaknya sukses penyelenggaraan, sukses prestasi Asian Games, dan juga harus sukses pertanggungjawaban," kata Achsanu.
"Jangan pernah takut dan menolak kehadiran BPK. Jadikan BPK mitra transparasi penggunaan keuangan negara. BPK datang tidak mencari-cari kesalahan. BPK hadir untuk memastikan kebenaran penggunaan keuangan negara," sambungnya.

Acara diakhiri dengan pertukaran cendera mata antara Menpora dengan Achsanul. Turut hadir dalam entry meeting itu Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Kasatlak PRIMA Achmad Sutjipto, Sekjen KONI EF Hamidy, perwakilan KOI, FORMI, INASGOC, dan INAPGOC.

Let's block ads! (Why?)