Search

Indonesia vs Thailand: Membaca Karakter Tim Gajah Perang

Timnas Indonesia langsung bersua tim kuat Thailand di babak semifinal Piala AFF U-18, Jumat (15/9). Skuat arahan Marc Alavedra Palacios itu lolos sebagai runner-up Grup A.

Thailand hanya mengemas sembilan gol dalam lima laga di babak penyisihan itu. Meski demikian, Thailand punya tembok pertahanan yang cukup solid dengan hanya kebobolan dua gol dalam lima laga tersebut.


Menarik untuk mengintip karakter permainan timnas Thailand U-19 secara umum. CNNIndonesia.com mencoba mengulas beberapa di antaranya.

Kualitas Individu Tidak Istimewa

Kualitas individu para pemain Thailand U-19 masih kalah dari Timnas Indonesia U-19.  Dalam hal menggiring bola, tak ada satu pun pemain Thailand yang menonjol dan mampu merepotkan pertahanan lawannya.

Timnas Indonesia U-19 unggul kemampuan individu atas Thailand.Timnas Indonesia U-19 unggul kemampuan individu atas Thailand. (AFP PHOTO / YE AUNG THU)
Marc Palacios tampaknya menyadari hal itu sehingga ia lebih menekankan permainan timnya secara kolektif. Rata-rata kemampuan individu para pemain Thailand yang tak seistimewa Garuda Nusantara setidaknya bisa ditutupi dengan permainan mereka yang sederhana, namun solid.

Setiap pemain tak terlalu banyak menguasai bola, dengan secepat mungkin melepas umpan-umpan pendek. Terlebih, Kritsada Kaman dan kawan-kawan tak terlalu banyak membuat kesalahan umpan.

Skuat muda Gajah Perang juga tak banyak melakukan pergerakan 'mubazir' ketika menyusun serangan dari lini belakang. Ketika momennya tepat, pemain belakang atau tengah langsung mengirimkan umpan ke sisi-sisi sayap untuk melancarkan serangan.


Di sektor itu pula Thailand memilih melakukan umpan silang atau winger mereka yang masuk ke kotak penalti dan melepaskan umpan tarik ke depan gawang.

Upaya itu beberapa di antaranya sukses membuahkan gol. Sebut saja dua gol ke gawang Singapura yang berasal dari umpan langsung di lini tengah ke pemain sayap.

Tenang Mengendalikan Tempo Permainan

Salah satu keunggulan lainnya timnas Thailand ada pada ketenangan mereka dalam memainkan tempo permainan. Tim Gajah Perang juga kerap sukses meredam permainan lawan-lawannya yang berusaha bermain dengan tempo tinggi.

Timnas Indonesia U-19 harus sabar menghadapi Thailand yang cakap dalam mengatur serangan.Timnas Indonesia U-19 harus sabar menghadapi Thailand yang cakap dalam mengatur serangan. (Dok. PSSI)
Skuat timnas Thailand U-19 bukan tipe tim yang terlalu memaksakan menekan di area pertahanan lawannya di turnamen ini.

Sesekali mereka menekan, namun menjaga soliditas di lini belakang dengan penerapan zona marking. Mereka juga cukup sabar dan tak terburu-buru dalam menyusun serangan dari lawan.


Sebut saja ketika Thailand sempat tertinggal 0-1 dari Malaysia, para pemain tak lantas panik dan terburu-buru mencetak gol. Alhasil, Thailand mampu menyamakan skor 1-1 dengan permainan sabar tersebut.

Berbahaya Dalam Umpan Bola Mati

Kelebihan Thailand yang juga patut diwaspadai Timnas Indonesia U-19 adalah umpan-umpan bola mati mereka. Malaysia pun merasakan betapa bahayanya umpan tersebut.

Thailand mencetak satu-satunya gol ke gawang Harimau Muda Malaya melalui tendangan bebas. Umpan set piece Naravit Kaosantia dari itengah lapangan mampu disambut tendangan Kritsada Kaman menjadi gol.

Timnas Indonesia U-19 harus waspadai bola-bola mati Thailand.Timnas Indonesia U-19 harus waspadai bola-bola mati Thailand. (Dok. PSSI)
Menariknya, salah satu kelemahan Garuda Nusantara adalah mengantisipasi umpan-umpan bola mati lawan dari tendangan bebas maupun sepak pojok.

Skuat arahan Indra Sjafri tentu harus lebih berhati-hati dan seminim mungkin melakukan pelanggaran di pertahanan sendiri.

Andalkan Para 'Penembak Jitu'

Bukan hanya mengandalkan permainan umpan-umpan langsung dari tengah ke sisi sayap, Thailand juga bertumpu pada beberapa penembak jitu mereka.

Tercatat ada beberapa pemain yang memiliki tendangan-tendangan cukup akurat di luar kotak penalti. Selain Kaosantia, ada nama seperti gelandang Ekanit Panya, Chaiwat Weerakiphanich, Peerapat Kaminthong.


Ekanit dan Chaiwat mencetak gol dari luar kotak penalti ke gawang Timor Leste. Thailand pun menang 3-0 pada laga tersebut.

Lemah Mengantisipasi Umpan Terobosan

Tembok kukuh pertahanan Thailand bukan berarti tak bisa ditembus. Salah satu kelemahan kesebelasan tersebut dalam mengantisipasi umpan-umpan terobosan dari tim lawan.

Upaya itu pula yang dilakukan para pemain Timor Leste pada laga perdana. Sayang sekali, para pemain Timor Leste buruk dalam penyelesaian akhir.

Tendangan dari luar kotak penalti patut dicoba Timnas Indonesia U-19 saat melawan Thailand.Tendangan dari luar kotak penalti patut dicoba Timnas Indonesia U-19 saat melawan Thailand. (AFP PHOTO / YE AUNG THU)
Uniknya, Thailand justru kebobolan dua gol bukan melalui skema terobosan. Thailand kebobolan dari Laos melalui umpan bola mati yang disambut Photthasit Phommachai pada menit ke-90.

Kebobolan berikutnya tercipta melalui tendangan dari luar kotak penalti pemain Malaysia, Nik Akif Syahiran pada menit ke-50.

Upaya tendangan-tendangan jarak jauh juga patut dicoba para pemain Garuda Nusantara mengingat beberapa pemain memiliki tendangan cukup akurat. </span> (har)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Indonesia vs Thailand: Membaca Karakter Tim Gajah Perang : http://ift.tt/2h60uH6

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Indonesia vs Thailand: Membaca Karakter Tim Gajah Perang"

Post a Comment

Powered by Blogger.