Hal itu ia sampaikan usai melepas ribuan peserta Gowes Pesona Nusantara di Pondok Indah, Jakarta, Minggu (6/8) pagi.
"Kita telah memaksimalkan peran Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan menjadi bagian penting penyelenggaraan Asian Games, karena tidak cukup sukses penyelenggaraan, sementara atlet tidak kita antisipasi dengan pengetahuan tentang doping ini," kata Imam dalam situs resmi Kemenpora.
Menpora menilai pengetahuan tentang doping kepada para atlet sangatlah penting. Apalagi suplemen vitamin di tiap cabang olahraga berbeda dan harus dikaji lebih teliti.
Imam berharap atlet Indonesia tidak tergiur untuk melakukan cara curang hanya untuk meraih medali. Ia juga berharap kasus doping di PON Jawa Barat bisa menjadi pembelajaran bagi atlet Tanah Air.
"Iya pengetahuan doping itu sangat penting karena pasti satu cabang olahraga berbeda suplemennya, berbeda vitaminnya, berbeda nutrisinya."
"Atlet harus tahu jangan sampai seperti penyelenggaraan PON di Jawa Barat lalu ada beberapa atlet terkena doping karena minimnya pengetahuan tentang doping," tambahnya.
Pemerintah melalui Kemenpora memastikan telah melakukan pengawasan dan evaluasi secara intensif kepada para pelatih terutama tim dokter yang mengawasi masing-masing atlet.
"Kita terus menerus melakukan pengawasan evaluasi kepada dokter dan atlet karena sekali lagi pasti beda dokter angkat berat, atlet sepeda, atlet binaraga serta beda nutrisinya," ujar Imam. </span> (jun)
Baca Kelanjutannya Menpora Tingkatkan Sosialisasi Anti Doping : http://ift.tt/2v8cYCyBagikan Berita Ini
0 Response to "Menpora Tingkatkan Sosialisasi Anti Doping"
Post a Comment