Ya, bek pengoleksi tato di tubuhnya itu kerap mencetak gol yang mampu menolong timnya, terutama di menit ke-90. Bahkan, tak sedikit pula yang menjuluki Ramos sebagai 'Master Menit ke-90'.
Tengok saja pada final Liga Champions 2014 menghadapi Atletico Madrid, gol tandukan Ramos di menit ke-90 memaksa lawannya melanjutkan laga di babak tambahan waktu. Alhasil, Los Blancos kalahkan Atletico 4-1 pada babak tersebut dan berhasil meraih juara.
Begitu pula di laga Piala SUper Eropa 2016 lawan Sevilla, Ramos kembali menjadi penentu timnya di menit-menit akhir. Ia kembali membantu timnya menyamakan kedudukan pada menit ke-90 setelah sempat tertinggal 1-2.
Madrid pun meraih kemenangan menjadi 3-2 melalui gol Dani Carvajal di menit ke-119.
Dalam wawancara khusus dengan Marca.com, Ramos mengungkapkan kunci keberhasilannya mampu memberikan gol-gol krusial bagi El Real di menit-menit terakhir.
Ramos rupanya memang lebih senang bisa mencetak gol sejak kecil, meski posisi dalam karier profesionalnya sebagai bek.
"Iya, saya selalu bermain sebagai striker (ketika kecil) dan selalu menirukan selebrasi gol seperti Ronaldo," ujar Ramos.
"Itu membuat saya merasa lebih nyaman berada dalam situasi menyerang dan itu mungkin yang membuat saya tampil berbeda dibandingkan bek-bek lainnya karena tak main seperti itu sejak kecil."
Mengomentari sundulannya yang berbahaya, Ramos menerangkan, terpenting adalah menjalin kekompakan dengan rekan setim yang mampu memberikan umpan bagus.
"Dalam hal latihan, Anda harus memiliki koneksi bagus dengan rekan-rekan seperti Toni Kroos, Luka Modric, atau James," ujar Ramos.
"Koordinasi dengan bahasa tubuh jadi salah satu kuncinya, digabung dengan kekuatan fisik dan latihan yang baik." (bac) Baca Kelanjutannya Ramos Bicara Kelebihannya Bikin Gol Krusial di Madrid : http://ift.tt/2txeFJ0
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ramos Bicara Kelebihannya Bikin Gol Krusial di Madrid"
Post a Comment