Anda tentunya tidak pernah membaca atau mendengar percakapan antara pembeli dan penjual toko online seperti: "Sist/Gan mau order nyawa suporter tiga ya."
Mungkin pemikiran itu, bahwa nyawa bisa dibeli, ada di benak pengeroyok Ricko Andrean. Ricko adalah suporter Persib Bandung atau Bobotoh asal Cicadas yang dikeroyok saat paruh waktu pertandingan melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/7).
Rivalitas Jakmania dan Bobotoh sudah kebablasan. (CNN Indonesia/Mundri Winanto)
|
Ironisnya, Ricko dikeroyok oleh oknum Bobotoh. Ricko dikabarkan menjadi korban salah sasaran setelah salah satu The Jakmania (suporter Persija) ketahuan hadir di Stadion GBLA. Sang Jakmania sempat berlindung di balik Ricko. Sial, Ricko yang tidak mengenakan atribut Persib, akhirnya pun ikut dikeroyok.
Oknum Bobotoh melakukan pengeroyokan saat laga Persib melawan Persija, akhir pekan lalu. (AFP PHOTO / TIMUR MATAHARI)
|
Pertarungan sepak bola ada di dalam lapangan, bukan di luar lapangan. Rivalitas suporter di sepak bola memang harus ada, tapi rivalitas antara Bobotoh dan Jakmania sudah kebablasan. Dalam sepak bola yang dihitung adalah jumlah gol, bukan jumlah suporter yang 'gugur'.
Masalah rivalitas suporter di Indonesia merupakan pekerjaan rumah yang berat untuk diselesaikan. (CNN Indonesia/Mundri Winanto)
|
Masalah rivalitas suporter di Indonesia hingga kini masih menjadi pekerjaan besar, tidak hanya menjadi tugas PSSI, tapi juga pemerintah dan semua stakeholder. Jangan sampai daftar suporter yang meninggal karena kekerasan di luar lapangan bertambah.
Dibutuhkan formulasi yang tepat untuk mengatur suporter sepak bola di Indonesia, terutama di tataran akar rumput. Pasalnya, jika melongok ke hubungan pejabat tinggi Jakmania dan Viking Persib Club, mereka justru memiliki hubungan yang cukup harmonis. (ptr)
Baca Kelanjutannya Andai Nyawa Suporter Dijual Online : http://ift.tt/2tLHwexBagikan Berita Ini
0 Response to "Andai Nyawa Suporter Dijual Online"
Post a Comment