Search

Kemenpora Tak Terkejut Wacana Pergantian Nama Istora Senayan

Jakarta, CNN Indonesia -- Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengaku tak terkejut soal rencana pergantian nama Istora Senayan menjadi Blibli Arena jelang gelaran Indonesia Terbuka 2018 pada Juli mendatang.

Kemenpora, lanjut Gatot, memang pernah memberikan tantangan kepada Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Gelora Bung Karno (GBK) untuk mencari cara menutupi biaya pemeliharaan fasilitas yang cukup besar.

"Jujur, saya baru tahu tentang pergantian nama itu. Kalau memang betul, sesungguhnya kami tidak terkejut. Saya pernah tantang GBK agar mulai antisipasi cari investor pemeliharaan setelah Asian Games selesai," kata Gatot ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (7/5).

Gatot mencontohkan, untuk venue akuatik GBK saja membutuhkan Rp250 juta per bulan untuk pemeliharaannya. Jumlah yang hampir sama dibutuhkan untuk pemeliharaan Istora Senayan.

Istora Senayan rencananya akan menjadi venua dua cabang Asian Games 2018.Istora Senayan rencananya akan menjadi venua dua cabang Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

PPK GBK disebut Gatot tidak hanya bisa mengandakan penjualan tiket atau mengandalkan APBN untuk menutupi biaya pemeliharaan. Butuh terobosan lain yang dilakukan untuk menjaga GBK yang juga merupakan warisan budaya bangsa Indonesia tersebut.

"Kami pernah bantu cari solusi, empat bulan lalu GBK masih ragu-ragu. Padahal negara lain sudah lama melakukannya. Contoh saja di Singapura atau Australia dengan nama public private partnership."

"Tidak masalah [perubahan nama] yang penting nama aslinya ada tapi tetap menonjolkan merek investornya. Intinya kami tidak kanget, tapi belum dikasih tahu secara resmi saja," ugkap Gatot.

Kemenpora Tak Terkejut Wacana Pergantian Nama Istora Senayan
Gatot berpesan, dalam perjanjian kerja sama itu harus jelas jangka waktu yang disepakati. Selain itu, pihak swasta yang jadi mitra PPK GBK harus ikut bertanggung jawab dengan mengutamakan aspek olahraga dalam kegiatannya.

"Jangan sampai komersil kalau untuk olahraga ratenya mahal. Percuma kalau gitu, kapan olahraga bisa maju. Harus ada transparansi. Kelemahan kita itu masalah transparansi. Apapun bentuk namanya semoga jadi awal yg baik," terangnya.

Di sisi lain, Gatot memastikan meskipun berganti nama pengelolaan Istora Senayan nantinya tetap berada di bawah GBK. Terlebih saat ini GBK sudah termasuk BLU [Badan Layanan Umum] sehingga uang yang masuk bisa langsung digunakan kembali untuk subsidi kegiatan olahraga serta pemeliharaan venue.

"Saya pesan, publik tidak usah alergi dengan perubahan ini. Tapi harus jelas, ini tetap warisan budaya karena ada sejarah yang tidak boleh dihapuskan. Seperti pesan dari Bung Karno," ujarnya. (jun/bac)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Kemenpora Tak Terkejut Wacana Pergantian Nama Istora Senayan : https://ift.tt/2JWYv0X

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kemenpora Tak Terkejut Wacana Pergantian Nama Istora Senayan"

Post a Comment

Powered by Blogger.