Search

Juergen Klopp Simbol Perlawanan Terhadap Sebuah Dominasi

Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Liverpool Juergen Klopp mulai dikenal saat menangani Borussia Dortmund dan menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi tim juara.

Karier Klopp meroket ketika sukses membawa Dortmund menjadi juara Bundesliga pada 2010/2011 dan 2011/2012 serta menembus partai final Liga Champions 2012/2013.

Menjadi juara kompetisi nomor satu di Jerman bukanlah perkara mudah bagi tim selain Bayern Munchen. Klopp menyelesaikan tugas fantastis bersama Die Borussen kala itu.


Tidak sekadar menang di Jerman, Klopp juga menyita perhatian dengan menjadi finalis Liga Champions di tengah kepungan klub-klub elite Eropa.

Menembus sebuah dominasi adalah tugas yang pernah diemban Klopp dan kini pelatih 50 tahun itu sedang berusaha kembali mendobrak sebuah penguasaan yang tengah terjadi di Liga Champions.

Jauh sebelum bergabung bersama salah satu klub legendaris asal kota pelabuhan di Inggris maupun berjaya bersama klub Lembah Ruhr, Klopp mendapat kesempatan merintis karier bersama mantan klub yang pernah dibelanya semasa masih bermain, Mainz 05.

Ketika menangani Dortmund, Juergen Klopp mampu merusak dominasi Bayern Munchen di Bundesliga.Ketika menangani Dortmund, Juergen Klopp mampu merusak dominasi Bayern Munchen di Bundesliga. (REUTERS/Ina Fassbender)
Klub semenjana itu pun mengangkat Klopp sebagai pelatih untuk menembus dominasi kegagalan yang menyertai klub itu hingga terjerumus ke liang degradasi. Bersama Klopp pula Mainz naik kasta kembali ke Bundesliga dan merasakan persaingan antarklub Eropa.

Meski kemudian Mainz kembali degradasi dan Klopp mengundurkan diri ketika gagal membawa Mainz kembali ke Bundesliga, pelatih yang cukup humoris sekaligus meledak-ledak itu menunjukkan tidak hanya ingin mendobrak dominasi tapi juga tidak ingin melanggengkan hegemoni.

Klopp dan Cara Main Anti-Dominasi

Berbicara Klopp sudah barang tentu akan membawa embel-embel bernama gegenpressing. Sebuah cara bermain sepak bola yang kemudian lekat dengan permainan menyerang, karena kebetulan Liverpool bisa mencetak banyak gol.

Gegenpressing atau yang dalam bahasa Inggris disebut counterpressing adalah cara bermain yang sejatinya juga merupakan cara untuk menyudahi dominasi lawan. Dalam situasi tidak memiliki penguasaan bola, sebuah pressing cepat dilakukan untuk menghambat gerak lawan dalam membangun atau merancang serangan.

Liverpool menjelma sebagai tim agresif di bawah kendali Juergen Klopp.Liverpool menjelma sebagai tim agresif di bawah kendali Juergen Klopp. (REUTERS/Phil Noble)
Di satu sisi, gaya bermain macam ini memaksa lawan bekerja cepat dan sampai pada tahap panik. Namun di sisi lain gegenpressing bisa menjadi bumerang karena menuntut pemain memiliki tenaga kuda dan dapat menciptakan lubang yang dimanfaatkan lawan, itulah mengapa Liverpool selain banyak mencetak gol juga tampak keropos di belakang.

Pilihan Klopp untuk Meruntuhkan Dominasi Juara Bertahan

Untuk meluluhlantakkan kedigdayaan Real Madrid pilihan Klopp bermain dengan formasi menyerang 4-3-3 dengan pemain-pemain bertipe petarung yang mau bekerja keras.

Klopp tidak hanya akan menugaskan Dejan Lovren dan Virgil Van Dijk untuk menemani Loris Karius di area kotak 16, tapi juga membutuhkan kecepatan Trent Alexander Arnold dan Andy Robertson.

Juergen Klopp, Simbol Perlawanan Terhadap Sebuah Dominasi
Tiga gelandang Georginio Wijnaldum, Jordan Henderson, dan James Milner pun dituntut memiliki kinerja yang sama bagus dalam bertahan dan tentunya menyokong trio Salah, Mane, Firminho. (jun)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Juergen Klopp Simbol Perlawanan Terhadap Sebuah Dominasi : https://ift.tt/2s9xPn8

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Juergen Klopp Simbol Perlawanan Terhadap Sebuah Dominasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.