Komdis PSSI memberi tiga hukuman kepada Arema FC sebagai buntut insiden yang terjadi di menit-menit akhir laga. Tiga hukuman itu adalah denda Rp250 juta karena kerusuhan suporter, denda Rp50 juta karena panitia pelaksana Arema gagal mengantisipasi kerusuhan, dan penutupan tribune timur dalam dua laga berikutnya melawan Persipura Jayapura dan PSM Makassar.
Umuh kecewa dengan keputusan Komdis PSSI. Umuh menganggap PSSI di bawah kepemimpinan Plt Ketua Umum Joko Driyono tidak berjalan dengan benar."Itulah yang tidak benar. Selama masih ada Jokdri [Joko Driyono] semua pasti kacau, aturan pasti tidak beres. Umuh Muchtar selalu akan meluruskan persepakbolaan di Indonesia meski selalu dijegal dan selalu dilempar," kata Umuh melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/4).
Umuh Muchtar mengaku kecewa dengan keputusan Komdis PSSI terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
|
Umuh berharap Edy dapat merealisasikan janji untuk merombak dan memperbaiki sepak bola Indonesia seperti yang disebutkan di saat pemilihan ketua umum PSSI.
Umuh juga mendukung langkah pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez yang diklaim bakal melaporkan kasus pelemparan terhadap dirinya ke FIFA.
Gomez mengklaim dahi kanannya mengalami luka akibat lemparan batu oknum suporter. Namun, Komdis PSSI tidak memiliki cukup bukti untuk menjatuhkan hukuman lebih lanjut."Bagus itu [lapor ke FIFA] untuk mencari keadilan supaya suasana sepak bola di Indonesia bagus, tertib. Ini kembali lagi seperti ini karena pemimpinnya tidak ada. Kembali lagi ke orang yang tidak berwibawa. Ya beginilah hasilnya, berantakan dan kembali lagi seperti zaman dulu," ucap Umuh. (nva/jun)
Baca Kelanjutannya Soal Sanksi Arema FC, Manajer Persib Salahkan Joko Driyono : https://ift.tt/2K0pWaZBagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Sanksi Arema FC, Manajer Persib Salahkan Joko Driyono"
Post a Comment