Kejuaraan bulutangkis tertua di dunia, All England, menjadi pembuktian terkini Marcus dan Kevin.
Panggung All England sebelumnya pernah dirasakan oleh ayah Marcus, Kurniahu Gideon. Namun Kurniahu yang tiga kali berlaga di All England selalu pulang tanpa gelar juara dari Inggris."Ya saya senang sekali ya Marcus bisa dua kali juara. Saya bangga terutama untuk Indonesia. Saya lihat kemarin Kevin habis cedera, tak tahunya mainnya tambah bagus," ujar Kurniahu.
"Sebelum pertandingan, kami WA dulu kasih semangat. Saya dulu pernah main All England tiga kali tapi kalah melulu. Sekarang dia lebih hebat dari saya," lanjut mantan pebulutangkis peringkat tujuh dunia pada 1981 tersebut.
![]() |
"Saya kasih tahu bahwa kalau lawan mereka [Boe/Mogensen] itu kalau angkat bola harus selalu siap. Karena mereka pasti nembak, menurunkan bola. Mesti banyak drive dan pressing, karena itu membuat mereka bingung," kata Kurniahu.
![]() |
"Harapannya ya kejuaraan dunia, Olimpiade, masih panjang. Asian Games juga sebentar lagi. Jalan dia masih panjang, kalau bisa dia mencapai Olimpiade 2020," tambahnya.
Khusus untuk tahun 2018, Marcus dan Kevin sudah menjuarai tiga turnamen. Sebelum All England, pasangan yang berduet sejak 2015 itu sudah menjadi kampiun di Indonesia Masters dan India Terbuka pada Januari. (nva/bac)
Baca Kelanjutannya Marcus Gideon Lampaui Capaian sang Ayah di All England : http://ift.tt/2FP7vaIBagikan Berita Ini
0 Response to "Marcus Gideon Lampaui Capaian sang Ayah di All England"
Post a Comment