PT LIB Ungkap Waktu Lunasi Utang ke Klub Liga 1

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Liga Indonesia Baru [LIB] berjanji melunasi utang kekurangan subsidi Liga 1 musim 2017 kepada klub sebelum kompetisi Liga 1 2018 bergulir. Operator Liga 1 dan 2 itu pun mengungkapkan alasan pihaknya belum melunasi utang-utang tersebut.

CEO PT LIB Risha Adi Wijaya mengatakan sebagai sebuah koorporasi, pihaknya akan melakukan audit terlebih dahulu. Biasanya audit dilakukan setelah tutup buku atau tepatnya setelah Maret.

"Tapi karena kick-off [Liga 1 2018] awal Maret, kami akan RUPS [Rapat Umum Pemegang Saham] dan laporan keuangan internal terlebih dahulu," kata Risha, Senin (19/2).

Terkait detail utang LIB, Risha menegaskan pihaknya akan menyampaikan kembali laporan tersebut di RUPS nanti. Termasuk jumlah kontribusi yang belum dibayarkan.

Operator Ungkap Alasan Belum Lunasi Utang ke Klub Liga 1

CEO PT LIB Risha Adiwijaya berjanji pihaknya akan segera membayarkan utang ke klub-klub Liga 1. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)

Seperti diketahui, LIB menjanjikan dana subsidi klub di kompetisi Liga 1 2017 sebesar Rp7,5 miliar. Namun pada kenyataannya, klub baru menerima Rp5 miliar. Awalnya, berdasarkan kesepakatan yang dibuat antara PSSI dan klub, LIB bakal melunasi sisa Rp2,5 miliar melalui tiga termin pembayaran yang selesai awal Januari 2018. Namun, sampai pertengahan Februari 2018 baru satu tahap yang dibayarkan.

"Kalau diikuti sejak Desember jelas bahwa cashflow [aliran uang keluar dan masuk] ini merupakan kesepakatan bertiga, yaitu dari LIB, klub dan partner. Itu disepakati," ucap Risha.

"Tak dipenuhinya kesepakatan itu karena ada partner yang belum melunasi utang. Tidak etis sebut namanya, cukup dengan itu kami sampaikan," jelasnya.

Jika pihak tersebut melunasi utangnya, LIB dipastikan Risha tentu akan menuntaskan tanggung jawabnya kepada klub-klub.

Ketakutan klub bahwa hak yang belum terbayarkan tidak dilunasi disebut Risha sebagai sebuah hal yang lumrah. LIB pun dikatakannya tidak diam dan tetap berusaha melunasinya.

"Secara korporasi [utang] itu akan tercatat terus dan tidak lari ke mana-mana dan itu dibicarakan di RUPS. Sebelum kick-off nanti disampaikan," ujarnya. (bac/har)

Let's block ads! (Why?)