Namun, pada kenyataannya, cabang olahraga yang menjadi salah satu andalan Indonesia meraih medali emas di Asian Games 2018 itu sangat memprihatinkan.
“Karena itu saya ingin terjun langsung ke lapangan ketemu atlet. Karena, saya selalu dapat kabar yang baik-baiknya saja. Pemerintah memberikan subsidi, tapi tanggung jawab juga ada di pimpinan cabang olahraga,” kata Imam.Kondisi miris memang terjadi di GOR Simprug, tempat 13 atlet wushu menggelar pelatnas Asian Games 2018. Usai latihan, Menpora berdialog dengan atlet untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama pelatnas berlangsung.
“Pemerintah mengakui harus ada perbaikan. Ini kami sekarang dengar langsung dari atlet. Nanti saya akan datang lagi untuk cek makanan, vitamin seperti apa, karena terkait nutrisi,” Imam menambahkan.
Lindswell Kwok menyebut atlet wushu pernah terusir dari tempat mereka berlatih karena biaya sewa yang belum dibayarkan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
|
“Tempat latihan sempat digembok, kami tidak bisa latihan karena belum dibayar. Kami juga pernah diusir dari tempat menginap di Patra Jasa, juga karena belum dibayar. Ini sudah kedua kalinya,” kata Lindswell mewakili para atlet saat berdialog dengan Menpora.
“Kemarin juga tempat (latihan) ini digembok. Kami kaget. Jadi kami tidak bisa latihan,” dia menambahkan.Lindswell yang sudah lima kali meraih gelar juara dunia wushu itu mengatakan, apa yang dialaminya dan teman-teman sangat tidak wajar. Pasalnya, kendala itu mengganggu sisi psikologis dan mental para atlet.
“Kami merasa benar-benar tidak diperhatikan. Tujuan kami Asian Games, kita tuan rumah dan target kami medali. Kami ingin dukungan pemerintah untuk prestasi atlet. Kami merasa dukungan selama ini belum 100 persen,” Lindswell menuturkan.
Juwita Niza mengalami cedera pergelangan kaki, namun tidak mendapat perawatan yang layak. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
|
Mirisnya, tidak ada dokter, masseur maupun ahli fisioterapi yang mendampingi pelatnas wushu selama ini. Padahal, keberadaan medis menjadi hal penting dan utama bagi para atlet dalam kariernya di dunia olahraga.
“Nanti, baru telepon ke masseur untuk dilihat dan dipijat. Memang tidak pernah ada masseur atau dokter yang mendampingi kami selama ini,” kata Juwita. (sry/jun) Baca Kelanjutannya Menpora: Kondisi Pelatnas Wushu Memprihatinkan : http://ift.tt/2CHYoTMBagikan Berita Ini
0 Response to "Menpora: Kondisi Pelatnas Wushu Memprihatinkan"
Post a Comment