Djanur bersikap realistis melihat persaingan perebutan tiket ke babak perempat final antara tim asuhannya dengan Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan PSM Makassar.
"Jujur dari empat tim di Grup A saya merasa kami adalah tim paling tidak diunggulkan kelihatannya," ujar Djanur."Persib dengan komposisi sekarang dapat pelatih hebat. Kita tahu Sriwijaya FC dapat pemain asing banyak. PSM impresif tahun lalu namun tak banyak mengganti pemain, hanya satu dua pemain baru itu pun berkualitas," Djanur menambahkan.
Sebagai tim promosi Liga 1, Djanur berharap anak asuhnya menjadikan turnamen pramusim ini sebagai ajang menampilkan kekompakan.
PSMS Medan akan kembali bersaing dengan klub-klub penghuni kompetisi level teratas di Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Untuk menambah kekuatan PSMS, manajemen akan mendatangkan pemain asing asal Pantai Gading, Kisito Wilfried Yessoh N’Guessan.
“Pemain yang satu ini sudah didaftarkan walau belum hadir dan diprediksi datang Rabu (17/1). Dia berasal dari Pantai Gading, pernah bermain di Liga Qatar dan usianya 25 tahun,” terang Djanur mengenai pemain baru yang akan bergabung dengan Tim Ayam Kinantan pada laga kedua Piala Presiden 2018 nanti."Sebelumnya kami sudah mau merekrut pemain 30 tahun tapi dianggap tua, ya sudah cari lagi. Kebetulan pemain kami ini banyak pemain muda. Hanya Legimin dan M. Roby yang tua. Sisanya, 25 tahun ke bawah, termasuk asing," tukas Djanur mengenai komposisi skuatnya. (hyg/nva)
Baca Kelanjutannya Djanur Merasa Inferior di Grup Neraka Piala Presiden : http://ift.tt/2DbuoUuBagikan Berita Ini
0 Response to "Djanur Merasa Inferior di Grup Neraka Piala Presiden"
Post a Comment