Untuk menggelar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, INASGOC membutuhkan Rp5,5 triliun. Pemerintah memberikan dukungan lewat APBN sebesar Rp4,95 triliun, sehingga kekurangan Rp540 miliar yang harus diperoleh dari sponsor.
Sejauh ini, prospek mendapatkan dana dari sponsor sangat positif karena enam BUMN sudah menandatangani komitmen sebagai sponsor utama Asian Games. Ditambah empat perusahaan asal China sebagai sponsor prestige dan pendukung, serta sembilan perusahaan swasta.Dalam menggunakan uang negara, tingkat penyerapan yang dilakukan INASGOC sangat tinggi. Dari anggaran Rp2 triliun di tahun 2017, alokasi terbesar digunakan untuk kegiatan atau belanja barang, yang kebutuhan anggarannya tahun jamak (multiyears).
|
Penyerapan terbesar datang dari Deputi I Games Operation dan Deputi III Games Support yang mempersiapkan broadcasting, opening and closing ceremony, pembelian peralatan timing and scoring, serta penyiapan dukungan IT&T sejak pertengahan tahun 2017. Biaya sewa venue, kegiatan akreditasi, pengadaan alat olahraga untuk pertandingan, serta penyelenggaraan 45 test event juga menyedot biaya yang tidak kecil.
|
INASGOC juga mendapat pendampingan dan pengawasan dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), tim Kejaksanaan Agung, dan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) yang memberikan asistensi prosedur pengadaan.
"Berkat pendampingan dan koordinasi pengawasan dengan BPKP, LKPP, dan tim Kejaksanaan Agung, kami bisa melakukan banyak kontrak pengadaan barang dan jasa yang memudahkan kinerja INASGOC dalam menjalankan program kerja," ucap Wakil Ketua INASGOC, Sjafrie Samsoeddin, Kamis (28/12).Sjafrie menjelaskan, evaluasi itu penting untuk mengukur sejauh mana kinerja yang dilakukan tiga bidang, empat deputi, dan 31 departemen yang ada di INASGOC.
Sepanjang 2017, banyak kegiatan penting dijalankan INASGOC sebagai penyelenggara. Mulai dari hitung mundur di dua kota, pelaksanaan test event lebih dari 30 cabang olahraga, termasuk di Palembang, sembari menguji kesiapan panpel dan kelayakan venue.
|
Pada awal 2018 nanti, INASGOC fokus menggelar Coordination Committee Meeting kedelapan yang akan digelar 13-14 Januari di Jakarta, serta test event Invitation Tournament di bulan Februari yang mempertandingkan sembilan cabang olahraga.
“Untuk menggelar test event tersebut, sudah dialokasikan dana Rp77 miliar, dan sejauh ini sudah 31 negara yang mengkonfirmasi akan ikut serta. Kami masih menunggu tambahan peserta untuk di tiga cabang, yakni sepakbola, basket 5x5, dan bola voli indoor," ujar Deputi I Games Operation, Harry Warganegara.
Sedangkan menurut koordinator pengadaan, Listyanto, untuk pengadaan barang dan jasa, hingga saat ini sudah terlaksana 256 kontrak kerja dengan total nilai hampir Rp1,7 triliun. Dengan pengadaan terbesar adalah untuk broadcast management yang hampir Rp1 triliun."Disusul layanan teknologi baik AGIS, it lab, venue technology services, dan cloud technology services sekitar Rp592 miliar. Juga pelaksanaan jasa untuk opening dan closing ceremony sekitar Rp175 miliar,” Listyanto menjelaskan. (sry)
Baca Kelanjutannya INASGOC Klaim Penyerapan Anggaran Capai 94 Persen : http://ift.tt/2lfb7q8Bagikan Berita Ini
0 Response to "INASGOC Klaim Penyerapan Anggaran Capai 94 Persen"
Post a Comment