Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama (Dirut) Persija Jakarta, Gede Widiade, angkat bicara soal keinginan klub asal Brunei Darussalam Duli Pengiran Muda Mahkota (DPMM) FC yang ingin menjadi bagian dari kompetisi Liga 1 2018.
Gede mengatakan butuh banyak pertimbangan dan waktu panjang untuk memutuskan keikutsertaan klub yang sebelumnya tampil di kompetisi sepak bola Singapura, S-League itu.
“Apa mungkin (DPMM FC ikut Liga 1)? Enggak mungkin lah. Butuh waktu panjang (untuk memutuskan), harus dibicarakan di rapat Exco (Komite Eksekutif). Semua kan harus adil. Klub yang promosi degradasi bagaimana?” kata Gede kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (27/12).
Gede menjelaskan pihak terkait dalam hal ini PSSI dan PT Liga Indonesia Baru harus melihat lebih rinci terkait nilai positif dan negatif yang kemungkinan muncul jika DPMM FC jadi peserta.
“Karena, keputusannya enggak bisa secepat itu. Harus dibicarakan di Exco dan kongres tahunan, karena itu sebuah kebijaksanaan yang sangat fundamental sekali,” Gede menjelaskan.
 Kompetisi Liga 1 telah melalui proses yang panjang dan memiliki berbagai aturan. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)
|
Pria yang juga pengusaha itu melanjutkan, jika klub tersebut merupakan juara di kompetisi yang diikuti sebelumnya, kemungkinan ada sisi positif yang bisa dipetik. Tetapi jika tidak, bisa jadi bakal muncul polemik negatif dari kehadiran peserta tambahan itu.
DPMM FC sudah bermain di S-League sejak 2009 dan pernah sukses menjadi juara pada musim 2015. Di kompetisi S-League musim lalu, DPMM FC menempati urutan ke-10 klasemen dari 12 peserta. Di S-League tidak mengenal sistem promosi dan degradasi.
“Tapi semua tergantung regulasi, tidak mungkin selonong tahu-tahu masuk (ikut kompetisi). Kan, ada sistem bakunya yang mengatur siapa yang boleh main,” ucap Gede.
 Persebaya bisa bermain di Liga 1 musim depan setelah menjuarai Liga 2 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Sebelumnya DPMM FC melalui Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam sudah berkomunikasi dengan PSSI terkait keinginan mereka bermain di Liga 1 2018. Selain ingin tampil di Liga 1, DPMM FC juga sempat mempertimbangkan ingin terjun di Liga Super Malaysia (MSL).
Hanya, pengelola MSL meminta DPMM FC memakai pemain asli Malaysia, dan menjadikan pemain Brunei sebagai legiun asing. Regulasi itu dianggap manajemen tim tidak masuk akal dan akhirnya memutuskan tetap bertahan di S-League.
“DPMM FC mengonfirmasikan tetap berpartisipasi di S-League musim 2018,” demikian pernyataan manajemen melalui laman resmi klub belum lama ini.
(sry)
Let's block ads! (Why?)
Baca Kelanjutannya Dirut Persija: Tidak Mungkin Klub Brunei Main di Liga 1 : http://ift.tt/2BH0lzb
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Placido Galindo, Pemain Pertama yang Diusir di Piala DuniaJakarta, CNN Indonesia -- Nama gelandang yang juga kapten tim nasional Peru, Placido Galindo tercata… Read More...
Warga India Bolos Kerja dan Sekolah Demi Piala Dunia 2018Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian masyarakat India akan meninggalkan pekerjaan dan sekolah mer… Read More...
Lothar Matthaeus, Pemain Paling Sering Tampil di Piala DuniaJakarta, CNN Indonesia -- Piala Dunia merupakan panggung yang diimpikan setiap pemain sepak bol… Read More...
Timnas Rusia Lepas Ketegangan dengan Main 'Video Game'Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pemain timnas Rusia berusaha melepas ketegangan sebelum menghadap… Read More...
VIDEO: Piala Dunia, Puncak Prestasi Pesepakbola
Tim CNN Indonesia, CNN Indonesia | Kamis, 14/06/2018 20:10 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN I… Read More...
0 Response to "Dirut Persija: Tidak Mungkin Klub Brunei Main di Liga 1"
Post a Comment