Search

CEO Sirkuit Sepang: Indonesia Punya Potensi Gelar MotoGP

Jakarta, CNN Indonesia -- Malaysia jadi contoh negara yang berhasil menyelenggarakan ajang MotoGP secara konsisten. Seri MotoGP Malaysia pun makin banyak disorot karena sering jadi seri penentuan titel juara dunia.

Indonesia saat ini tengah berambisi untuk jadi tuan rumah seri MotoGP dalam beberapa tahun mendatang. Apa yang bisa dipelajari Indonesia dari MotoGP Malaysia? Berikut petikan wawancara CNNIndonesia.com dengan CEO Sepang International Circuit, Dato Ahmad Razlan Ahmad Razali:

Bagaimana caranya membuat MotoGP Malaysia menjadi sukses dan jadi perhatian publik?

Pertama, MotoGP sudah berlangsung sejak 1991 di Malaysia mulai dari di Shah Alam, Johor hingga Sepang. Pada 2009 kami mulai membuat terobosan dengan mengikutsertakan pebalap lokal lewat wild card. Tiap tahun kami setidaknya punya dua pebalap lokal yang mendapat wildcard. Setelah 8-9 tahun. Tribune utama sudah habis terjual dua bulan sebelumnya. Jadi tak ada rahasia besar, semuanya mudah.

Apakah MotoGP Malaysia selalu berakhir dengan keuntungan?

CEO Sepang International Circuit, Dato Ahmad Razlan Ahmad Razali, menjelaskan perjuangan Sirkuit Sepang menggelar MotoGP.CEO Sepang International Circuit, Dato Ahmad Razlan Ahmad Razali, menjelaskan perjuangan Sirkuit Sepang menggelar MotoGP. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Kami mulai mendapat keuntungan mulai tahun 2010, sebelumnya kami selalu rugi. Salah satu titik baliknya adalah kami punya idola pebalap lokal dan hal itu ditambah dengan performa bagus dari mereka. Tahun ini kami punya Hafizh Syahrin yang sudah dua kali naik podium.

MotoGP Malaysia selalu dikenal dengan cuaca panas. Hal itu jadi karakteristik MotoGP Malaysia?

MotoGP Malaysia selalu dikenal sebagai seri yang menarik karena cuacanya panas, lembab, dan menjadi seri yang sulit untuk ditaklukkan plus dengan trek yang bagus. Saya rasa kombinasi itu membuat MotoGP Malaysia menjadi menarik.

MotoGP Malaysia selalu sukses dalam penyelenggaraan sejak 1991.MotoGP Malaysia selalu sukses dalam penyelenggaraan sejak 1991. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Thailand dan Indonesia berambisi jadi tuan rumah MotoGP. Apakah hal itu jadi ancaman bagi Malaysia?

Buriram sudah memastikan diri jadi tuan rumah MotoGP tahun depan. Bagi kami, siapapun yang jadi tuan rumah MotoGP, apakah itu Thailand atau Indonesia, yang terpenting adalah kami tetap mempertahankan dukungan besar dari publik tuan rumah.

MotoGP Malaysia ini benar-benar mendapat dukungan penuh dari rakyat Malaysia. Mungkin ada beberapa dari mereka yang nantinya ingin mencoba pengalaman baru dengan pergi ke Buriram atau Indonesia, namun hal itu bukanlah masalah bagi kami.

Salah satu masalah di Indonesia terkait arena olahraga adalah pemeliharaan dan pembiayaan sirkuit jika di luar agenda balapan MotoGP. Bagaimana dengan Sepang International Circuit?

Ketika Sepang pertama kali dibangun, tujuan utamanya adalah untuk penyelenggaraan Formula 1. Tak ada rencana bisnis yang bisa membuat sirkuit ini menghidupi dirinya sendiri. Namun, kemudian kami mulai membuat rencana agar sirkuit ini bisa aktif dan menghidupi dirinya.

Saat ini, di luar MotoGP dan F1, agenda Sepang sudah hampir penuh, 90 persen. Hal itu membuktikan bahwa rencana yang disusun dengan baik bisa berjalan. Negara seperti Malaysia, Indonesia punya potensi untuk membuat hidup sirkuit.

Bagaimana hubungan ajang MotoGP dengan pariwisata?

Tentu saja MotoGP bisa menarik turis datang karena itu salah satu tujuan utama Malaysia menyelenggarakan MotoGP. Kami menarik perhatian turis lokal dan internasional. Saya rasa dari Indonesia ada 15 ribu orang datang ke sini sepanjang tahun.

Kedatangan turis kemudian bisa memberikan dampak ekonomi yang positif, mulai dari penerbangan, retail, makanan. Jadi ajang ini benar-benar memberikan dampak positif dari segi ekonomi untuk Malaysia.

Di mana kedudukan MotoGP dalam masyarakat Malaysia yang selama ini lebih dikenal akrab dengan sepak bola dan bulutangkis?

Untuk sepak bola mereka bisa saja mendatangkan satu tim luar negeri setiap tahunnya dan kemudian stadion akan terisi penuh. Namun, saya rasa didominasi oleh penonton lokal.

Ajang seperti MotoGP masuk lima besar cabang olahraga yang ditonton di seluruh dunia, di belakang Formula 1, Olimpiade, dan Piala Dunia. Saya yakin ajang MotoGP di Malaysia juga lebih menarik perhatian media secara global.

Dato Ahmad Razlan Ahmad Razali menganggap Indonesia punya potensi menggelar MotoGP.Dato Ahmad Razlan Ahmad Razali menganggap Indonesia punya potensi menggelar MotoGP. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Apa hal yang terbilang jadi kekurangan dari MotoGP Malaysia?

Saya tak bisa membantah fasilitas ini sudah 19 tahun dan ada sejumlah fasilitas yang harus kami tingkatkan. Setiap tahun ajang ini mampu menarik minat banyak orang, jadi kami harus bisa memenuhi setiap harapan mereka untuk mendapatkan pengalaman lebih baik di tiap tahunnya, dari segi keamanan, kenyamanan, dan lainnya.

Apakah sulit mempertahankan status sebagai tuan rumah di seri-seri terakhir MotoGP?

Kami beruntung kami punya hubungan yang bagus dengan Dorna. Kami bekerja keras selama 8-9 tahun dan Asia adalah pasar yang penting bagi mereka. Bukan hanya sekadar ajang melainkan juga pabrik dan penjualan mereka secara keseluruhan.

Saya rasa semua akan setuju bila selama ini penyelenggaraan sukses, maka tak akan ada perubahan. Karena bila tak ada yang rusak, maka tentunya jangan diperbaiki (susunan seri). (har)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya CEO Sirkuit Sepang: Indonesia Punya Potensi Gelar MotoGP : http://ift.tt/2zvwR99

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "CEO Sirkuit Sepang: Indonesia Punya Potensi Gelar MotoGP"

Post a Comment

Powered by Blogger.