"[Klub] pemegang saham, tapi gayanya seperti pedemo. Dalam memberikan tuntutan itu ada forumnya. Secara hukum, mereka tinggal ajukan saja supaya diadakan rapat umum pemegang saham," kata pria yang juga tenar di kalangan praktisi hukum sebagai advokat spesialis pasar modal kenamaan di Indonesia tersebut.
"Mengajukan tuntutan itu ada aturannya. Bukan 'main jalanan' seperti ini, ini kan kami profesional. Bukan demonstran," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Sebanyak 15 klub profesional Liga 1 mengancam akan berhenti dari kompetisi musim 2017. Sikap ini diambil atas kekecewaan terhadap pengelola kompetisi PT LIB.
|
"Ini bukan pernyataan membela diri, tapi menurut kami hal seperti ini ada forumnya. Mereka [klub Liga 1] adalah peserta yang tunduk dan terikat pada hak dan kewajiban kontrak perjanjian yakni persetujuan partisipasi klub, jadi kita harus letakkan ini sesuai jalurnya," ucap Rambun.
"Kita belajar supaya sepak bola Indonesia lebih baik, ini sebuah perjuangan yang berat. Mereka harus mengerti bahwa ini sebuah perjuangan. Bukan tantang-menantang seperti ini, ini sangat tidak sehat," ucapnya menyebutkan.Untuk menyudahi persoalan ini, PT LIB berencana untuk mengundang klub-klub tersebut pekan depan. Waktu dan tempatnya masih belum dipastikan.
|
Sementara itu, Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan mengatakan hubungan pihaknya dengan klub-klub Liga 1 sampai saat ini masih baik-baik saja. Ia menegaskan dirinya tak berpihak pada klub manapun.
"Karena saya tak punya kepentingan pada klub, saya berteman dengan para klub. Saya tidak punya klub dan tak punya kepentingan. Kepentingan saya adalah ikut reformasi sepak bola," tutur Berlinton."Jadi kadang-kadang, persoalan seperti ini menyakitkan buat kami. Saya bicara seperi ini supaya mereka [klub Liga 1] tahu bahwa kepentingan kami untuk membangun sepak bola Indonesia lebih baik," tuturnya lagi. (bac)
Baca Kelanjutannya Komisaris PT LIB: 15 Klub Liga 1 Gayanya Macam Pedemo : http://ift.tt/2hQLAERBagikan Berita Ini
0 Response to "Komisaris PT LIB: 15 Klub Liga 1 Gayanya Macam Pedemo"
Post a Comment