Saat Boe berteriak ke arah Mogensen, Kevin dan Marcus hanya bisa melakukan tos seraya saling menguatkan.
Kevin/Marcus kembali kalah di hadapan lawan yang jadi mimpi buruk mereka tahun ini. Dalam tiga pertemuan lawan Boe/Mogensen tahun ini, Kevin/Marcus selalu menelan kekalahan.
Kevin/Marcus tumbang lewat cara yang tak kalah menyesakkan, meski tak sesakit proses kalah ketika mereka bertarung di Piala Sudirman.
Pada tahun ini, Kevin/Marcus memang berhasil menunjukkan performa apik dan langsung melesat jadi salah satu andalan Indonesia di baris depan untuk meraih gelar juara. Tiga gelar beruntun, All England, India, dan Malaysia berhasil dikumpulkan di awal tahun.
|
Boe/Mogensen mampu menemukan celah kelemahan yang ada dalam diri Kevin/Marcus.
Bila dalam pertemuan pertama, di Singapura, Boe/Mogensen masih terbantu kondisi kelelahan yang dialami Kevin/Marcus yang mengikuti tiga turnamen tanpa banyak jeda, maka Boe/Mogensen menunjukkan kematangan dalam hal perang mental saat bertanding di Piala Sudirman.
Di duel terakhir mereka di Korea, Kevin/Marcus coba menampilkan perubahan. Tak banyak ledakan-ledakan emosional yang mereka tampilkan di lapangan. Kevin/Marcus berusaha tampil tenang agar tak terhanyut oleh emosi yang berlebihan.
|
Dari segi penyerangan, Kevin/Marcus sukses menunjukkan kombinasi serangan yang mematikan. Tetapi Boe/Mogensen hari itu menunjukkan pengaruh tingginya jam terbang terhadap pembentukan pola pertahanan mereka.
Banyak serangan-serangan sulit dari Kevin/Marcus yang secara tak terduga mampu dikembalikan oleh Boe/Mogensen. Kerasnya pertahanan Boe/Mogensen kemudian justru mendorong Kevin/Marcus melakukan kesalahan yang berujung poin bagi lawan.
Boe/Mogensen juga sukses menunjukkan betapa piawainya mereka melakukan perubahan ritme permainan. Boe/Mogensen bisa menampilkan pola main dalam tempo lambat untuk meredam kecepatan Kevin/Marcus, lalu kemudian langsung meningkatkan tempo jadi cepat untuk melakukan serangan balasan.
Kevin/Marcus pastinya sudah belajar banyak dari kesalahan di laga sebelumnya lawan Boe/Mogensen. Perbaikan-perbaikan itu telah mereka tampilkan di final Korea Super Series, namun hasilnya tak sesuai harapan.
Kekalahan ini tak hanya jadi pukulan telak, namun juga sebagai bahan pelajaran yang mutlak. Kevin/Marcus bakal menyadari masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan untuk bisa jadi duet yang dominan dalam persaingan ganda putra saat ini.
|
Melihat selisih umur antara Boe/Mogensen (37 dan 34 tahun) dengan Kevin/Marcus (22 dan 26 tahun), Boe dan Mogensen mungkin nantinya akan bisa membanggakan diri saat duduk santai di sofa rumah mereka sambil menyaksikan Kevin/Marcus berdiri di podium tertinggi lewat layar kaca.
Boe/Mogensen di masa depan akan berkata bahwa mereka pernah menjadi lawan paling menyulitkan bagi Kevin/Marcus di masa lalu.
Biarlah itu jadi kebanggaan tersendiri untuk Boe/Mogensen, sedangkan Kevin/Marcus nantinya bisa membanggakan kepingan-kepingan medali emas kejuaraan besar yang mereka dapatkan di tangan. </span> (har)
Baca Kelanjutannya Terima Kasih Bulutangkis Indonesia untuk Boe/Mogensen : http://ift.tt/2fwIJNxBagikan Berita Ini
0 Response to "Terima Kasih Bulutangkis Indonesia untuk Boe/Mogensen"
Post a Comment